Era mobil autopilot memang di prediksi sudah di depan mata. Kurang dari dua dekade, mobil ini sudah akan ada di jalanan. Negara bagian California dan Nevada di Amerika Serikat malah sudah lebih dahulu mengizinkan mobil-mobil yang bisa berjalan sendiri untuk berkeliaran di jalanan mereka.
Untuk penjualan, mobil dengan teknologi autopilot di tahun 2025 diprediksi akan menginjak angka 230.000 unit atau kurang dari 1 persen dari 115 juta mobil yang terjual secara global di tahun itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teknologi terkait autopilot ini sendiri dipandang banyak pengamat merupakan solusi praktis untuk menekan angka kecelakaan di jalan. Sebab, tidak bisa dipungkiri kalau sebagian besar kecelakaan disebabkan karena kesalahan manusia alias human error.
Nah setelah melirik bagian pertama yang membicarakan persiapan Volvo, Ford, Mercedes-Benz dan Audi, mari kita lirik produsen mobil mana lagi yang mengembangkan teknologi ini.
5. BMW
|
|
BMW meyakini mobil autonomous itu akan siap di pasaran di tahun 2020. BMW mendemonstrasikan keunggulan mobilnya itu di pameran International Consumer Electronics Show di Las Vegas.
Sistem autonomous BMW menggunakan teknologi pembantu mengemudi yang bisa mengontrol kendaraan dalam berbagai keadaan. Teknologi ini disebut BMW sebagai ActiveAssist. Sistem ini membuat mobil tidak hanya bagus dikendarai dalam kondisi normal tapi juga memberikan presisi yang tepat saat mobil dikendarai secara maksimal.
Selama pengetesan, seperti dikutip dari USA Today, para insinyur sudah mencoba mobil ini dalam kondisi ekstrem. Seperti uji slalom, memaksa mobil melaju di track yang basah, dan membuat kendaraan berpindah jalur untuk menghindari rintangan. Dan hasil pengetesan membuat mereka kagum.
Dengan ActiveAssist, mobil didesain untuk mengambil alih ketika pengendara kehilangan kontrol pada kendaraannya.
6. Renault
|
|
Berbagai raksasa di industri otomotif dan teknologi pun berlomba-lomba mengembangkannya, tidak terkecuali Renault yang kini mengumumkan kalau mereka juga akan memproduksi teknologi ini di 2020 mendatang.
Teknologi yang oleh Renault diberi nama advanced driving assistance systems (ADAS) ini dikembangkan Renault untuk melengkapi mobil lisrik Zoe di masa depan.
Saat teknologi ini diaktifkan, maka mobil akan secara otomatis berjalan ke tujuan sementara pengendara bisa santai atau kembali melanjutkan pekerjaan mereka di dalam mobil. Dengan begitu, Renault mengklaim kalau hidup akan lebih produktif disamping angka kecelakaan yang diprediksi akan berkurang.
Teknologi ini pada dasarnya menggunakan sensor dan kamera yang membuat mobil bisa membaca situasi di jalanan dan memilih tindakan yang tepat.
7. Subaru
|
|
Selama ini Eyesight yang sudah dimiliki Subaru Forester (mobil di Indonesia tanpa fitur ini) menggunakan dua kamera yang berada di dalam interior di sebelah kaca spion dalam kabin. Fitur ini merupakan mata kedua selain mata pengendara, fitur ini mampu memprediksi bila akan terjadi tabrakan di depan kendaraan kita.
Selain itu fitur ini bisa memberhentikan kendaraan bila kendaraan yang berada di depan kendaraan berhenti. Bahkan fitur ini bisa menentukan seberapa cepat kendaraan akan melaju.
Selanjutnya fitur EyeSight juga bisa memberitahukan seberapa besar kendaraan yang berada di depan, atau bisa memberitahukan apa saja yang ada di depan kendaraan.
Nah ke depan, fitur ini akan kian canggih. Eyesight akan memiliki fungsi mengarahkan kemudi.
"Selama pengembangan Eyesight generasi terbaru, kami fokus pada teknologi untuk mendukung autonomous driving pada satu lajur kendaraan. Penting juga bagi kami untuk meningkatkan kemampuan kendaraan menghindari risiko kecelakaan. Subaru akan menggunakan teknologi masa depan ini untuk mobil autonomous," ujar GM Pengembangan Eyesight Subaru Tsutomu Iwase.
Namun dia menegaskan, untuk membuat sebuah mobil yang bisa berjalan sendiri tanpa campur tangan manusia membutuhkan proses yang panjang.
"Dan Eyesight generasi selanjutnya adalah langkah pertama untuk melakukan hal itu. Tentunya untuk membuat sebuah mobil autonomous, membutuhkan banyak sensor, mulai dari memasang Eyesight," ujarnya.
Teknologi autonomous saat ini tengah giat dikembangkan oleh berbagai perusahaan termasuk Google. Namun dia menekankan ada perbedaan mendasar antara yang dilakukan Subaru dengan perusahaan lain.
"Kami percaya kalau berkendara selalu menjadi tanggung jawab pengemudi. Jadi bagi kami adalah persoalan mengenai integrasi, jadi saya rasa tujuan kami berbeda dengan Google," ujarnya.
8. Nissan
|
|
Sebagai latar belakang, Nissan membuat mobil autopilot ini dengan universitas top di seluruh dunia, mulai dari MIT, Stanford, Carnegie Mellon, Oxford dan Universitas Tokyo.
Pengembangan mobil autopilot dilakukan di Jepang, dan saat ini Nissan tengah membangun proving ground khusus di Jepang yang akan selasai pada akhir tahun fiskal 2014 atau pada Maret 2015 nanti. Proving ground ini akan khusus menguji kehandalan mobil autopilot Nissan dan membuat teknologi ini lebih aman, Nissan juga memproduksi mobil autopilot untuk membuat jalanan lebih aman.
Di Amerika saja ada 6 juta kecelakaan kendaraan setiap tahun dan 93 persen dari kecelakaan tersebut merupakan akibat dari kelalaian pengendara.
Sebagai tahap pertama Nissan memasang teknologi autonomous di mobil listrik Nissan LEAF. Namun teknologi autonomous Nissan ini bukan hanya teknologi untuk mengarahkan setir mobil semata, tetapi juga dilengkapi dengan Safety Shield.
Teknologi ini akan memonitor keadaan di sekeliling mobil secara 360 derajat, memberikan peringatan pada pengendara dan mengambil alih fungsi kemudi jika diperlukan dalam keadaan darurat.
Dengan Autonomous Drive Nissan memiliki teknologi untuk memantau berbagai situasi di sekitar kendaraan yang bisa mengakibatkan kecelakaan. Jadi Autonomous Drive akan mengurangi intervensi pengendara pada kendaraan.
Senior Manager Nissan Motor USA Andy Christensen kepada detikOto menuturkan jika jadi dipasarkan kemungkinan mobil yang memiliki teknologi ini akan seharga sebuah mobil Infiniti plus ditambah beberapa ribu dolar Amerika.
"Mobil autonomous memiliki 6 laser scanner, 1 radar depan, 1 kamera i depan, 4 around view monitor, 6 sonar di depan dan belakang jadi 12 totalnya," ujarnya.
Autonomous drive juga memungkinkan mobil diparkir sendiri dengan hanya menekan tombol di keyfob mobil. Posisi pengendara bisa sejauh dari mobil sampai 30-40 meter untuk mememerintah mobil agar bisa parkir sendiri. "Kami mau menambah lagi jaraknya biar bisa 100 meter," ujarnya.
Namun memang, teknologi ini bukan tanpa halangan, berbagai kalangan merasa, mobil seperti ini rentan dibajak oleh pihak yang tidak bertanggung jawab melalui perangkat khusus. "Ini memang merupakan salah satu isu dan kami tengah melakukan studi," ujarnya.
Untuk mencegah mobil dibajak orang lain, Nissan bisa saja hanya memungkinkan pengendara hanya bisa menggunakan smartphone untuk membuka pintu atau dengan fungsi terbatas, jadi smartphone tidak bisa untuk menyalakan mesin misalnya. "Jadi kayak ada firewall," ujarnya.
Halaman 2 dari 5












































Komentar Terbanyak
Habis Ngamuk Ditegur Jangan Ngerokok, Pemotor PCX Kini Minta Diampuni
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru