Mahasiswa Indonesia Bertarung di Lomba Irit BBM

Mahasiswa Indonesia Bertarung di Lomba Irit BBM

- detikOto
Kamis, 06 Feb 2014 15:49 WIB
Mahasiswa Indonesia Bertarung di Lomba Irit BBM
Shell Eco-marathon hari pertama (dok Shell)
Manila - Sebanyak 113 tim mahasiswa dari seluruh Asia dan Timur Tengah akan bertarung dalam lomba mobil irit bahan bakar Shell Eco-marathon Asia 2014 di Manila, Filipina. Indonesia mengirim 18 tim mahasiswa.

Manajer Komunikasi Shell Indonesia, Inggita Notosusanto mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan jumlah tim terbanyak.

Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia ini akan bertarung melawan mahasiswa dari seluruh Asia dan Timur Tengah untuk menguji mobil buatan siapa yang menggunakan bahan bakar paling irit dengan jarak tempuh paling jauh.

"Tentunya tim dari Indonesia sangat siap untuk menaklukkan sirkuit jalanan Manila ini dengan mobil buatan mereka sendiri," ujar Inggita kepada wartawan termasuk detikOto di Manila Hotel, Rizal Park, Manila, Filipina, Rabu (6/2/2014).

Inggita mengatakan, perlombaan akan berlangsung pada 7-8 Februari dan pemenangnya akan diumumkan pada 9 Februarai 2014.

Penilaian lomba ini tidak diukur dari kecepatan, namun kemampuan mengemudi terjauh dengan hanya menggunakan satu liter bahan bakar.

"Tata ruang perkotaan baru ini dirancang untuk menguji batas efisiensi bahan bakar di dalam lingkungan nyata. Jadi nanti dinilai mobil karya siapa yang bisa berjalan jauh dengan meminimalisir bahan bakar," katanya.

Para mahasiswa ini akan berkompetisi dalam kategori kendaraan Prototype atau Urban Concept. Tim mahasiswa dalam kategori Prototype akan menghadirkan mobil masa depan, yaitu kendaraan efisien yang difokuskan untuk memaksimalkan efisiensi bahan bakar melalui elemen desain yang inovatif, seperti pengurangan drag.

"Sedangkan pada kategori Urban Concept akan berfokus lebih kepada kendaraan hemat bahan bakar yang layak jalan. Penampilan kendaraan ini lebih mirip dengan mobil yang memiliki jarak tempuh lebih tinggi. Sebanyak 100 kendaraan baik untuk kategori Urban Concept dan Prototype akan berlaga dalam kompetisi tahun ini," kata Inggita.

Untuk kategori Prototype dan Urban Concept, setiap tim boleh mengajukan kendaraan yang menggunakan salah satu jenis energi seperti, bensin, solar, bensin alternatif (etanol 100), diesel alternatif (Shell Gas-to-Liquid atau fatty acid methyl ester), baterai elektrik dan hydrogen fuel cell. Hasil untuk kendaraan bertenaga listrik dinyatakan dalam kilometer per kilowat jam (km/kWh) dan kilometer per liter (km/l).

"Siswa akan memiliki kebebasan untuk melatih kreativitas mereka dalam aspek teknik dan desain, dengan syarat bahwa semua kendaraan yang diajukan memenuhi peraturan keselamatan," ujar Inggita.

Shell Eco-marathon Asia 2014 akan memberikan 24 penghargaan On-Track dengan hadiah uang sebesar US$ 2.000 dan US$ 1.000 untuk pemenang dan runner up di kategori Prototype dan Urban Concept.

Selain itu, tim juga akan berlomba untuk enam penghargaan Off-Track yakni Komunikasi, Desain Kendaraan, Inovasi Teknik, Keselamatan, Ketekunan dan Semangat Berkompetisi, dan penghargaan Shell Helix Tribology.

"Penghargaan Shell Helix Tribology merupakan penghargaan off-track untuk memberikan pengakuan kepada tim mahasiswa yang mampu mendemonstrasikan penggunaan prinsip-prinsip rekayasa pelumasan dalam meningkatkan hasil efisiensi bahan bakar kendaraan mereka," jelas Inggita.



(jor/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads