"Kita serahkan 29 unit Honda Mobilo ke konsumen yang inden awal sejak September lalu," ujar Rudy Surjanto, Direktur Honda Surabaya Center (HSC) di sela acara penyerahan Mobil Honda Mobilio di Ciputra World Surabaya, Rabu (29/1/2014) malam.
Ia mengatakan, sebenarnya jika tidak ada kendala banjir yang melanda di jalur pantai utara (pantura), kemungkinan Mobilio yang diserahkan ke konsumen diperkirakan lebih dari 29 unit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudy mengatakan, hingga saat ini yang sudah inden Mobilio sekitar 2.200 unit. Jika konsumen memesan hari ini, diperkirakan akan menerimanya sekitar Maret atau April 2014.
"Target tahun ini sekitar 12,5 persen dari target nasional, sekitar 10.000 unit. Kita yakin, bisa tercapai," tuturnya sambil menambahkan, target penjualan Mobilio secara nasional sekitar 80.000 unit.
Untuk memberikan pelayanan after sales, HSC yang membawahi wilayah Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara, akan membuka sekitar 15 delaer lagi diantaranya di Malang, Tubang, Banyuwangi, Gresik, Tulungagung, Probolinggo, Surabaya, Lombok dan Kupang.
"Mobilio akan melakukan penetrasi ke daerah yang lebih luas lagi. Ini tantangan Honda, bagaimana dapat melayani konsumen hingga di daerah-daerah," ujarnya.
HSC pun yakin, Mobilio dapat bersaing dengan kompetitornya dan masuk ke jajaran 3 besar. "Mudah-mudahan bisa masuk 2 besar. Tapi kalau 3 besar, kami optimis bisa tinggi, asalkan mereka (kompetitor) diam," tandasnya.
Dalam acara penyerahan tersebut, juga dihadiri Ang Hoey Tiong, President Director HSC, Wendy Miharja selaku General Manager HSC dan juga Konsul Jenderal Jepang di Surabaya Noboru Nomura.
"Mobilio bisa dikatakan sebagai mobil nasional, karena diproduksi di Indonesia dan komponennya mayoritas dari Indonesia. Saya yakin Honda ambil yang penting di bagian tersebut. Dan diharapkan juga hubungan Jepang-Indonesia dapat ditingkatkan di masa depan," ujar Konjen Jepang di Surabaya Noboru.
(roi/ikh)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain