Minggu ini industri otomotif nasional digebrak dengan kehadiran mobil murah ramah lingkungan atau Low Cost Green Car (LCGC). Pabrikan yang sudah resmi menjual mobil murahnya yakni Toyota, Daihatsu dan Honda.
Dengan kehadiran mobil murah tersebut, bagaimana pendapat dari para pembuat mobil nasional termasuk pembuat mobil listrik nasional, apakah kehadiran mobil listrik akan mengusik mobil nasional?
Menanggapi hal itu, Koordinator Penelitian LIPI untuk mobil listrik Abdul Hapid mengatakan dengan kehadiran mobil murah ramah lingkungan itu bisa mengusik mobil nasional yang belakangan ini tengah ramai diperbincangkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Hapid, faktor lainnya yakni kemampuan orang atau masyarakat untuk membeli mobil menjadi lebih besar. Pertama karena melihat harganya kurang dari Rp 100 juta.
"Sebelum ada mobil murah kemampuan orang beli mobil 1 banding 10, sekarang setelah ada mobil murah bisa terbalik jadi 9 banding 1," katanya.
Bila dibandingkan dengan mobil nasional atau mobil listrik nasional sudah pasti berbeda karena dari segi harganya sendiri untuk mobil listrik akan memiliki harga yang jauh lebih mahal.
"Mobil listrik itu bukan menawarkan harga murah tapi menawarkan keunggulan dari segi ramah lingkungannya karena tanpa harus menggunakan bahan bakar minyak, hanya tinggal di cas biasa," pungkasnya.
Meski demikian, Hapid tetap berharap jika suatu saat nanti mobil nasional atau mobil listrik nasional diproduksi masal dan dijual untuk umum maka masyarakat akan tetap menaruh perhatiannya pada produk hasil anak bangsa.
(ady/ikh)












































Komentar Terbanyak
Di Indonesia Harga Mobil Terkesan Mahal, Padahal Pajaknya Aja 40%!
Tanggapan TransJakarta soal Emak-emak Ngamuk Nggak Dikasih Duduk
Biaya Perpanjang SIM Mati tanpa Bikin Baru