Hal itu disampaika pengamat otomotof Suhari Sargo menyikapi maraknya kecelakaan lalu lintas yang akhir-akhir ini semakin menjadi-jadi.
"Tapi yang paling penting itu pemahaman teknologi. Kembali lagi budaya mengenal teknologi, orang kita dikasih mobil pas umur 18 tahun. Kalau saya dulu dari kecil mulai cuci mobil hingga bawa mobil. Jadi tahu benar kondisi mobil," kata Suhari kepada detikOto Selasa (9/4/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi seperti yang dijelaskan Suhari dengan cara-cara masyarakat Indonesia saat ini bukan tidak mungkin kasus kecelakaan terus bertambah. Sementara teknologi mobil itu sendiri menuntut adanya pemahaman yang baik terhadap penggunaan kendaraan itu sendiri.
"Pengendara harus benar-benar mengerti dan memahami kendaraan," ucapnya.
Salah satu contoh bisa ditemui di Ford. Managing Director PT Ford Motor Indonesia Bagus Susanto menuturkan Ford sempat dikomplen salah satu konsumennya yang merasa mobilnya tidak dilengkapi sistem Anti-lock Brake System. Padahal ABS adalah fitur standar mobiL Ford yang pasti ada.
"Rem mobil saya rusak dan seperti ada duk duk duk. Remnya rusak," ujar Bagus menirukan konsumennya itu. "Ternyata dia tidak tahu kerja sistem rem ABS," tutupnya.
(ddn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung
Kakorlantas: Bayar Pajak Kendaraan Semudah Beli Pulsa