Pengguna Toyota 86 & Subaru BRZ Keluhkan Mesin

Pengguna Toyota 86 & Subaru BRZ Keluhkan Mesin

- detikOto
Jumat, 05 Okt 2012 14:04 WIB
Los Angeles - Di Amerika Serikat, mobil sport kembar Toyota 86 (di AS Scion FR-S) dan Subaru BRZ mendapati masalah serius di mesin. Beberapa pengguna mobil kembar itu mengeluhkan mesin yang tiba-tiba sering mati.

Dilansir autonews, Jumat (5/10/2012) banyak konsumen mengeluhkan kejadian ini. Selain itu saat mobil dalam kondisi idle, suaranya pun cukup kasar.

Toyota dan Subaru pun langsung bersuara dan menuturkan masalah itu hanya karena masalah software saja dan bukan karena cacat mekanis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tetapi beberapa pengguna tidak setuju dengan pernyataan keduanya. Mereka merasa masalah itu belum cukup teratasi.

Juru bicara Toyota Brian Lyons menuturkan ketika Engine Control Unit (ECU) dipasang, sistem itu langsung beradaptasi dengan powertrain dan pola mengemudi si pengendara. Proses ini disebut adaptive learning. Selama 160 km, setingan itu tersimpan di ECU.

ECU memonitor pola pengendaraan, ketika ECU mencoba mencari kondisi mengemudi yang optimal di luar toleransinya, maka mesin akan mengeluarkan suara kasar saat idle atau kadang mati. Dan jika merasa mesin di luar normal, software akan memunculkan lampu check engine

Toyota dan Subaru sepakat telah terjadi error pada pemetaan (mapping) ECU yang membuatnya salah menyampaikan data teknis ke mesin. Jadi keduanya menyatakan tidak kerusakan pada mesin 2.000 cc tersebut.

"Ini memang terkait dengan variable valve timing, tetapi tidak melibatkan perbaikan mekanis," ujar Lyons.


Masalah ini pun langsung ditanggapi oleh kedua pihak produsen. Keduanya menyebutkan terjadi masalah pada engine control unit (ECU).

Juru Bicara Toyota, Brian Lyons mengatakan bahwa kontrol mesin unit (ECU) yang diprogram akan beradaptasi dengan powertrain mobil dan pola pengendara sampai kecepatan 160 km. Komputer akan menyimpan data tersebut.

"Komputer baru mesin perlu beradaptasi dengan rangkaian komponen lain. Komputer juga akan beradaptasi dengan cara pengemudi mengendarai mobilnya. Sampai jarak 160 km," kata Lyons.

Toyota dan Subaru sepakat telah terjadi error pada pemetaan (mapping) ECU yang membuatnya salah menyampaikan data teknis ke mesin. Sementara itu Toyota dan Subaru menyatakan tidak kerusakan pada mesin 2.000 cc tersebut.

Kerusakan pada sistem ECU yang paling terlihat adalah lampu pada dashboard memberi sinyal "check engine". Setelah diagnosis pesan yang disampaikan adalah kode "P0019" yang artinya ECU bermasalah.

Antara Toyota dan Subaru sepakat siap menangani masalah pada ECU tersebut. Namun antara Toyota dan Subaru ternyata menawarkan solusi yang berbeda. Kendati demikian tujuan untuk mengembalikan ECU mobil ke kondisi semula




(ddn/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads