Apa saja perbaikan yang sudah dilakukan? Dari sisi pengisian baterai LIPI menyiapkan dua sistem.
"Kendaraan listrik kami bisa di-charge dengan dua cara, yaitu dengan quick charge dan slow charge ,"ucap peneliti LIPI Sunarto saat ditemui detikOto, di Jakarta, Selasa(26/6/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau sistem pengisian isian baterai itu tergantung dari stasiun pengisian. kalau sistem quick charging itu hanya membutuhkan 100 kilo watt dan bisa mengisi penuh dalam 30 menit, dan membutuhkan soket yang lebih besar," katanya.
"Sedangkan slow charging itu bisa dilakukan di rumah, dengan membutuhkan listrik 1.300 watt. Dan akan memakan waktu hingga 3-4 jam pengisian," tambahnya.
Selain itu kendaraan yang akan dites ini memiliki sistem kontrol terbaru.
"Iya ini memang mobil tahun lalu, tapi kami memiliki sistem kontrol yang baru," kata Ketua Peneliti Temilek LIPI Abdul Hapid.
Bus listrik karya LIPI kali ini masih menggendong 100 baterai lithium ion, dengan mampu mencapai jarak tempuh 120 km dengan kecepatan mencapai 80km/jam. Dan mampu mencapai topspeed 100km/jam.
"Salah satu perubahan terdapat pada sistem kontrolnya, yaitu dengan merubah tegangan yang berawal dari 140Volt DC, berubah menjadi 320 Volt DC. Meski semuanya masih dalam tahap pengembangan, perubahan ini ikut merubah semuanya," tambah Sunarto.
Sunarto menambahkan hasil yang didapatkan dalam penelitian kali ini, dilakukan dengan bobot dan kapasitas maksimal.
"Ini masih dalam tahap Prototipe, dan sebelum masuk kedalam produksi massal kendaraan ini harus masuk ke proses prototipe industri terlebih dahulu," ujarnya.
(lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah