"Kami dipercaya NASA untuk mendesain roda Apollo 15. Proyek ini sudah dimulai sejak tahun 2008 lalu. Michelin sendiri telah bekerjasama dengan NASA selama lebih dari 20 tahun," ujar Public Affair and Communication Michelin Indonesia, Nora Guitet dalam pameran Board of Investment di Muang Tong Thani, Thailand.
Nora melanjutkan, NASA meminta Michelin untuk merancang roda khusus untuk perangkat Apollo 15 dalam misi ke bulan untuk tahun 2015. Proyek tersebut diperkirakan akan selesai hingga tiga tahun mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek roda untuk Apollo 15 ini memerlukan ongkos yang sangat besar. Tidak tanggung-tanggung yakni USD 500 ribu atau sekitar Rp 5 miliar untuk satu roda. Sementara roda yang diperlukan itu sekitar 8 unit atau lebih, ditambah cadangannya.
"Kalau proyeknya sendiri bisa lebih dari angka tersebut, bisa mencapai triliunan," katanya.
Sementara itu, Senior Project Manager Communication Michelin Thailand, Kreepong Pejprasit menambahkan, proyek tersebut masih dalam pengujian pihak NASA bersama Pusat Penelitian Michelin Eropa dan Amerika Utara. Roda khusus yang dinamakan Michelin Lunar Wheel ini memerlukan proses mulai dari penelitian, pengujian hingga produk jadi selama bertahun-tahun.
"Roda untuk Apollo 15 ini sudah melalui proses pengujian di Hawaii sejak 13 Oktober hingga 13 November 2008 sebagai bagian dari evaluasi program dan tes analog," kata Kreepong.
Kreepong menjelaskan, roda untuk Apollo 15 ini dirancang khusus untuk kondisi cuaca dan medan di bulan. Roda tersebut dirancang sedemikian rupa agar dapat bertahan pada cuaca di bawah -200 derajat celcius.
Berdasarkan perakitan roda Michelin, roda khusus untuk ke bulan ini mempertahankan fleksibilitas dan tekanan tanah konstan, sehingga memungkinkan kendaraan untuk bergerak melalui tanah yang gembur dan kawah-kawah. Selain itu, menggabungkan massa rendah dan kapasitas muatan yang tinggi, sehingga 3,3 kali lebih efisien daripada roda Apollo yang asli.
Ia menambahkan, Michelin Lunar Wheel ini terbuat dari material khusus dengan desain yang diseusaikan dengan kondisi di bulan.
"Tekstil tapak nya, dikembangkan dalam kemitraan dengan Clemson University dan Miliken & Company, memungkinkan untuk mempertahankan traksi pada suhu yang sangat rendah dibawah -200 derajat celcius," ujarnya.
(mei/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah