"Michelin menggunakan bahan material dari karet alami yang dapat menghemat bahan bakar, sehingga emisi gas buang yang dikeluarkan pun lebih sedikit sehingga ramah lingkungan," jelas Country Director Michelin Thailand, Segsarn Trai-Ukos di lokasi, Selasa (10/1/2012).
Dari pantauan detikOto di lokasi, pengunjung dihadapkan dengan satu ruangan bertemakan hutan karet pada pintu masuk menuju booth Michelin. Pengunjung dapat merasakan sensasi sejuknya hutan karet di area tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kreepong mengatakan, ban Michelin menggunakan material karet sebagai bahan baku pembuatan ban. Adapun, karet didapat dari negara-negara tetangga, seperti Indonesia.
"Kami menggunakan pohon karet sebagai material utama produk kami, tetapi tetap ramah lingkungan," katanya.
Sebagai bahan utama, Michelin menggunakan karet alami dengan perbandingan komposisi hingga 50 persen. Selain itu, ban radial Michelin juga menambahkan karet sintetis pada produknya dengan komposisi yang lebih sedikit dibanding karet alami.
"Tingkat elastisitas karet alami lebih bagus untuk ban. Karet alami pada mobil penumpang lebih sedikit dibanding untuk truk. Untuk kendaraan jenis truk memerlukan karet alami yang lebih besar karena bebannya juga lebih besar," jelasnya.
Selain karet alami dan sintetis, komponen lain yang tidak kalah pentingnya yakni karbon hitam. Dan salah satu teknologi temuannya yang paling mutakhir yakni penggunaan silika.
"Ban kita menggunakan silika yang merupakan temuan kami. Silika adalah salah satu teknologi dalam produk kami," ujarnya.
Adapun, kegunaan silika ini disamping menciptakan ban yang kuat dan aman, namun bisa menghemat bahan bakar. Selain itu, teknologi silika pada ban Michelin juga dapat membuat ban awet hingga 20 persen.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Viral Pajero Pakai Tot-tot Wuk-wuk, Sopirnya Ditegur Malah Nantangin!
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Heboh Etanol Pertamina di Tengah Kosong BBM Shell , Vivo, BP