Bakal Ada 1 Juta Unit Mobil BYD Beredar di Luar China pada Akhir 2025

Bakal Ada 1 Juta Unit Mobil BYD Beredar di Luar China pada Akhir 2025

Dina Rayanti - detikOto
Senin, 08 Sep 2025 19:03 WIB
Dugaan Perbudakan di Pabrik BYD di Brasil dan Investasi Cina
Ilustrasi pabrik BYD. Foto: DW (News)
Jakarta -

BYD menargetkan bisa menjual 1 juta mobil di luar China sepanjang tahun 2025. Diketahui selama semester pertama tahun ini, BYD sudah menjual nyaris 500 ribu unit.

Mobil China BYD sudah dijual di banyak negara. Saat ini BYD diketahui sudah menjajakan mobilnya di lebih dari 100 negara di dunia. Pabrikan yang bermarkas di Shenzhen itu tidak hanya mengekspor mobil dari China, namun juga sudah ada pabrik beberapa negara seperti Uzbekistan dan Thailand.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan juga berencana membangun fasilitas produksi di Turki, Hungaria, Brasil, dan beberapa negara lain untuk mengatasi hambatan tarif. BYD juga tengah membangun pabrik di Indonesia di kawasan Subang. Langkah BYD membangun pabrik di berbagai negara itu juga dipercaya menjadi upaya perusahaan untuk mengakali tarif.

Misalnya pada bulan lalu BYD mengapalkan lebih dari 900 unit mobil listrik buatan Thailand menuju ke Jerman, Belgia, dan Inggris untuk menghindari tarif tambahan sebesar 20,7 persen. Pabrik di luar China itu membuat BYD jadi lebih fleksibel sekaligus melebarkan sayapnya di mancanegara.

ADVERTISEMENT

Makin lebar sayap BYD itu membuat perusahaan cukup percaya diri bisa menjual 1 juta unit mobil pada tahun 2025. General Manager of Brand and PR BYD Li Yunfei mengungkap perusahaan punya ambisi memenuhi target tersebut. Diberitakan Car News China, penjualan pada tahun 2025 bisa naik dua kali lipat dibandingkan torehan sepanjang semester satu yang sudah menyentuh 472 ribu unit. Artinya bila target tersebut tercapai, BYD bakal menjual 944 ribu unit di luar China. Bila mencapai target tersebut, BYD menantang langsung SAIC dan Chery yang saat ini unggul dalam hal ekspor mobil.

Penjualan BYD di luar negeri merupakan salah satu sumber pendapatan besar bagi perusahaan. Menurut laporan Rodium Group tahun lalu, BYD meraup keuntungan sebesar USD 5.000 per unit mobil yang dijual di Eropa sekalipun kena tarif tinggi.

Ekspor juga menjadi poin penting bagi bisnis BYD seiring melambatnya penjualan di pasar domestik. Reuters melaporkan bahwa perusahaan juga sudah mengurangi produksi di China terkait stok yang menumpuk. Namun perusahaan membantah informasi yang beredar tersebut. Namun meningkatnya stok mobil di dealer menjadi masalah nyata seiring dengan diskon besar-besaran yang diberikan BYD untuk 22 model pada Mei tahun ini.




(dry/rgr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads