Belum lama ini heboh perdebatan antara keamanan baterai lithium ferro phosphate (LFP) dengan baterai nickel cobalt mangan (NCM) untuk kendaraan listrik. Dalam perdebatan itu, baterai LFP disebut lebih aman daripada baterai nikel. Namun, baterai nikel atau NCM juga aman kok untuk kendaraan listrik.
Menurut Joseph Ananta, Professional of Cell Electrode Production PT HLI Green Power (produsen baterai mobil listrik di Indonesia), baterai kendaraan listrik yang diproduksi PT HLI untuk mobil listrik Hyundai sudah dipastikan aman. Sebab, baterai tersebut telah melalui serangkaian pengetesan, bahkan dalam kondisi ekstrem.
"Jadi untuk pengujian baterai kita sudah sesuai dengan standard li-ion battery testing. Baterai NCM punya densitas energi yang tinggi sehingga standar pengujiannya pasti lebih banyak dan ketat supaya aman digunakan," kata Joseph kepada detikOto di Semarang, Jawa Tengah, belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lanjut Joseph, salah satu pengujian baterai kendaraan listrik NCM adalah nail penetration test. Dalam pengetesan ini, sel baterai ditusuk menggunakan semacam paku berdiameter 1 mm dalam kondisi baterai terisi 100 persen State of Charge (SOC).
"Kriterianya adalah tidak boleh terbakar atau meledak," ujar Joseph.
Baterai yang telah dipakai di mobil listrik itu sudah dipastikan lulus uji nail penetration test. Jadi, baterai tidak akan terbakar atau meledak sekalipun selnya tertusuk paku.
"Selain itu ada cycler test pada kondisi suhu ekstrem dan kondisi fast CDC (charging-discharging). Itu juga membuktikan durability baterai NCM kita," sebut Joseph.
Dalam pengetesan itu, baterai dicas secara berulang-ulang dari 0-100 persen kemudian discharging dari 100 ke 0 persen dengan kondisi ekstrem. Pengetesan itu membuktikan bahwa baterai tidak mengalami panas berlebih saat dipakai dalam kondisi ekstrem.
"Pengetesan secara berulang-ulang charging dari 0-100 persen kemudian discharging dari 100-0 persen dengan kondisi yang ekstrem. Kita sesuaikan dengan kondisi aktual di Indonesia. Polanya sudah kita uji sesuai dengan kondisi lapangan yang ada di Indonesia. Artinya dari pengujian di HLI itu sudah menunjukkan bahwa baterai kita grade A, artinya tidak ada masalah untuk thermal runaway," jelas Joseph.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!