Biar Udara Bersih, Jokowi Mau Semua Kendaraan di IKN Harus Listrik

Biar Udara Bersih, Jokowi Mau Semua Kendaraan di IKN Harus Listrik

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Selasa, 13 Agu 2024 13:17 WIB
Presiden Jokowi saat memberikan arahan ke kepala daerah di IKN
Jokowi wajibkan kendaraan listrik di IKN. Foto: dok. tangkapan layar YouTube Setpres
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menegaskan, semua kendaraan yang beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) harus bertenaga listrik. Sebab, dia ingin kualitas udara di kawasan setempat lebih bersih dari sekarang.

Pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin rapat di hadapan kepala daerah seluruh Indonesia di IKN. Dia ingin, calon ibu kota baru tersebut selalu mengutamakan energi hijau dalam pembangunan infrastruktur, termasuk kendaraan massal dan pribadi.

"Ke depan akan menjadi tren penggunaan energi hijau. Di sini juga saat ini 100 persen sudah memakai energi hijau. Nanti, kalau ini sudah dimulai, semua kendaraan juga harus kendaraan listrik," ujar Jokowi, dikutip dari tayangan langsung yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/8).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) melaju saat uji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (10/8/2024). Kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) yang nantinya berjalan tanpa pengemudi tersebut akan berfungsi optimal pada Oktober 2024 dengan kapasitas 300 penumpang. ANTARA FOTO/Fauzan/YUKereta otonom atau autonomous rail transit (ART) melaju saat uji coba di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu (10/8/2024). Kereta otonom atau autonomous rail transit (ART) yang nantinya berjalan tanpa pengemudi tersebut akan berfungsi optimal pada Oktober 2024 dengan kapasitas 300 penumpang. ANTARA FOTO/Fauzan/YU Foto: ANTARA FOTO/Fauzan

Jokowi sempat mengecek kualitas udara di IKN dan indeksnya hanya di angka enam. Padahal, saat ini masih ada kendaraan bensin yang beroperasi di kawasan setempat. Dia membayangkan, seandainya semua kendaraan sudah listrik, pasti indeksnya akan lebih rendah.

"Kemarin pagi saya cek di IKN berapa indeks air quality-nya, hanya enam. Padahal kendaraannya belum (semua) listrik. Mungkin kalau kendaraannya listrik bisa nol," terangnya.

ADVERTISEMENT

"Kita cek Singapura (indeksnya) 53, maksimal itu 50 udara yang baik dan sehat. Tapi kota-kota kita, utamanya di Pulau Jawa, rata-rata sudah di atas 100. Ini yang harus dicermati bupati, walikota dan gubernur," tambahnya.

Lebih jauh, Jokowi juga meminta pihak terkait untuk mulai memikirkan desain transportasi massal yang ramah lingkungan. IKN bisa belajar dari Jakarta dengan penyempurnaan di beberapa bagian.

"Mulai harus dipikirkan bagaimana membuat transportasi massal yang berbasis energi hijau, seperti listrik, gas dan lain-lain," tegasnya.

"Di Jakarta sudah ada MRT, sudah ada LRT, dan kereta cepat untuk mengurangi polusi. Tapi juga masih kira-kira air quality Jakarta 190 sampai 200, padahal maksimal hanya 50," kata Jokowi menambahkan.

Sebelumnya, otorita setempat sudah beberapa kali menyatakan kewajiban penggunaan kendaraan nonemisi di IKN. Bahkan, mereka menargetkan kawasan tersebut full kendaraan listrik mulai 2045.




(sfn/lth)

Hide Ads