Persaingan sesama perusahaan produsen mobil listrik di China memanas. Huawei menyebut BYD bisa menjual laris mobil-mobil listriknya semata karena murah, bukan lantaran kualitas. Nah, lho!
Pekan lalu, kepala pengembangan mobil pintar Huawei, Yu Chengdong, melontarkan serangan tajam ke arah BYD. Terang-terangan dia menyebut BYD bisa menjadi salah satu pabrikan mobil listrik paling laris di dunia lantaran banderol harga yang murah, bukan karena kualitas tinggi yang ditawarkan.
Harga Murah Mobil Listrik BYD Disindir Huawei
"Saat ini, BYD adalah....nomor satu dalam balapan ini (penjualan mobil listrik), itu karena harganya yang sangat murah," ucap Yu Chengdong dalam sebuah forum terbuka di Shenzhen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami (Huawei) tidak mumpuni dalam persaingan harga yang sangat rendah. Sebaliknya, kami punya daya kompetisi dalam hal nilai yang ditawarkan, daya kepintaran, kemewahan, kenyamanan, keamanan, kualitas tinggi, keunggulan dan pengalaman pengguna yang nyaman," sambung YuChengdong dikutip dari CNN.
Lebih dulu dikenal sebagai perusahaan teknologi dan komunikasi digital, Huawei sejak tahun lalu ikut meramaikan riuh persaingan mobil listrik di China. Menjelang akhir 2023, Huawei meluncurkan mobil pertamanya yang diberi nama Luxeed S7.
Langkah Huawei ikut bertarung di industri kendaraan listrik mendapat sambutan hangat dari publik China kala itu. Dalam hitungan hari, mobil listrik Huawei sudah mendapat puluhan ribu pemesanan.
![]() |
Serangan Balasan BYD
Petinggi perusahaan otomotif atau teknologi membicarakan atau mengomentari kompetitor sejatinya bukan hal yang janggal. Namun karena Huawei menyebut langsung nama BYD, peristiwa ini menjadi ramai di China.
Apalagi, baik Huawei maupun BYD, merupakan nama besar di China dan juga dunia.
"Secara pribadi saya punya rasa hormat yang tinggi pada Huawei. Tapi saya merasa jika Mr Yu bisa membuat lebih sedikit perbandingan-perbandingan, baik di konferensi pers maupun pada forum-forum publik, maka akan ada lebih banyak orang yang suka padanya. Selain itu brand Huawei juga akan mendapatkan manfaatnya," cetus General Manager Branding and Public Relations BYD, Li Yunfei, pekan lalu.
Li kemudian juga menyebut kalau Huawei sebenarnya juga mencoba bersaing dalam perang harga dengan menawarkan 'produk berharga murah'.
"Kami menyambut merek-merek lain untuk menunjukkan mobil mereka di booth kami dan bersaing dengan produk kami di atas panggung yang sama," tambah Li.
Kenapa BYD-Huawei Memanas?
Pasar mobil listrik di China disebutkan tengah mengalami tantangan. Masih dikutip dari CNN, mobil listrik China kini mengalami over supply dan di sisi lain terdapat perlambatan penjualan di dalam negeri.
Sementara di luar negeri, mobil listrik China juga diadang banyak masalah. Amerika Serikat berupaya membendung negaranya dari kebanjiran mobil China dengan menerapkan tarif impor hingga 100%, dari yang sebelumnya sebesar 25% untuk mobil baterai.
Pun begitu dengan Eropa, yang rencananya akan menerapkan tarif yang tinggi untuk mobil-mobil ramah lingkungan asal Negeri Tirai Bambu itu.
Bulan lalu muncul laporan ada ribuan mobil China menumpuk di beberapa pelabuhan Eropa. Mobil-mobil itu disebutkan sulit terjual lantaran suplai yang berlebih.
Dominasi China dalam persaingan mobil listrik dunia memang tidak main-main. China disebutkan memiliki 200 produsen mobil listrik di dalam negeri, hal mana membuat penetrasi mobil listrik di negara tersebut menjadi begitu masif.
Tahun lalu BYD menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia usai melengserkan Tesla dari posisi teratas. Namun pada awal tahun ini Tesla kembali merebut posisi nomor satu, seiring perlambatan penjualan yang dialami BYD di dalam dan luar negeri.
(din/lua)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah