Ramai-ramai Menunda Target Elektrifikasi Mobil

Doni Wahyudi - detikOto
Senin, 26 Feb 2024 07:41 WIB
Mercedes Benz EQS Edition One (Mercedes Benz Indonesia)
Jakarta -

Mercedes Benz masih akan memproduksi mobil bensin paling tidak sampai tahun 2030-an. Pabrikan mobil mewah dari Jerman itu memundurkan target full eletrifikasi lantaran pemintaan mobil ramah lingkungan mengalami perlambatan. Kondisi ini melanjutkan fenomena yang mulai banyak terjadi di perusahaan lain.

Seharusnya konsumen yang membuat keputusan (mobil listrik atau bensin), bukan pemerintah yang memaksa melakukan itu (pindah ke mobil listrik)Rishi Sunak

Mercedes Benz pada awalnya menargetkan seluruh produknya akan full elektrifikasi pada tahun 2025. Namun dalam pernyataan terbaru yang disampaikan CEO Ola Kaellenius, Mercedes mengungkapkan mereka akan terus mengembangkan dan menjual mobil berbahan bakar bensin sampai selepas 2030.

"Hampir dipastikan kami akan memiliki line up baru (mobil bensin) pada 2027 dan akan terus kami lakukan sampai setelah 2030," demikian dinyatakan Kaellenius dikutip dari Fox.

Secara keseluruhan, penjualan mobil Mercedes Benz mengalami peningkatan sepanjang 2023. Namun dari total sales yang diraih, hanya 11% yang merupakan mobil listrik. Jumlahnya bertambah menjadi 19% jika mobil-mobil hybrid juga dihitung.

Mercedes bukan pabrikan pertama yang menyatakan memundurkan target full elektrifikasi. Beberapa pabrikan lain di Eropa dan Amerika Serikat telah melakukan langkah serupa.

Ford Foto: Ford

Ford, misalnya. Mereka memutuskan tak lagi memasang target produksi mobil listrik yang sebelumnya dicanangkan bisa membuat 2 juta mobil listrik pada 2026. Pabrikan asal Amerika Serikat itu menyebut 'tidak tahu kapan akan bisa mencapai target tersebut'.

Alasan yang diberikan Ford pun serupa dengan Mercedes Benz, yakni permintaan mobil listrik yang masih minim. Demikian dikutip dari CNBC.

Pun begitu dengan General Motor. GM pada awalnya sempat menargetkan akan memproduksi 400.000 mobil listrik antara 2022 sampai 2024. Namun karena permintaan yang minim, mereka membatalkan rencana tersebut, pada penghujung tahun lalu.

Disebutkan, kalau langkah tersebut diambil demi meningkatkan pendapatan perusahaan.

Inggris pun telah melakukan kebijakan yang serupa. Perdana Menteri Rishi Sunak, pada akhir 2023, menyatakan menunda target 100% penjualan mobil listrik. Pada awalnya, Inggris punya target ambisius dengan menyebut akan menjual 100% kendaraan listrik pada 2030.

Namun Rishi Sunak pada beberapa bulan lalu menyatakan target tersebut mundur ke 2035. Dia membeberkan, target 100% menjual mobil listrik pada 2030 akan memberatkan banyak keluarga di Inggris, lantaran harga mobil ramah lingkungan itu memang masih tergolong tinggi.

"Tapi saya juga berpikir, setidaknya untuk sekarang ini, seharusnya konsumen yang membuat keputusan (mobil listrik atau bensin), bukan pemerintah yang memaksa melakukan itu (pindah ke mobil listrik)," kata Sunak dikutip dari Autoweek.



Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"

(din/dry)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork