Kehabisan baterai merupakan ketakutan hampir seluruh pemilik mobil listrik di dunia. Sebab, berbeda dengan mobil bensin, kendaraan tersebut memerlukan stasiun pengisian daya yang keberadaannya masih terbatas.
Kenyataan tersebut mungkin membuat sebagian pihak bertanya-tanya, ketika baterai mobil listrik sudah nol persen, apakah mesinnya seketika mati dan tak bisa difungsikan lagi?
Head of Product PT BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata mengatakan, ketika baterai mobil listrik BYD sudah menyentuh nol persen, kendaraan masih bisa melaju. Namun, daya tempuhnya sangat terbatas, yakni 1-2 kilometer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau baterai nol, itu masih ada spare 1-2 kilometer lah. Nggak langsung mati begitu," ujar Bobby saat ditemui awak media di Bandung, Senin (29/1).
![]() |
Lebih jauh, menurut dia, ketika baterai mulai lemah atau di bawah lima persen, mobil listrik BYD tak mengalami penurunan performa atau fungsi fitur. Kendaraan tersebut masih berfungsi normal seperti saat baterainya terisi.
"Jadi, nggak ada perubahan apa-apa. Nggak ada yang mati, semua (fungsi) masih sama dan berjalan normal," ungkapnya.
Sebagai catatan, kami telah mencoba mobil listrik BYD Atto 3 dan Dolphin untuk perjalanan jarak sedang. Hanya saja, saat proses pengetesan, kendaraan yang kami kemudikan tidak pernah sampai benar-benar habis atau di bawah lima persen.
![]() |
Namun, Bobby memastikan, ketika baterainya sudah di bawah 15 persen, ada peringatan dari sistem untuk segera melakukan pengecasan.
"Tapi pas baterainya di bawah 15 persen, ada notifikasi baterai lemah yang muncul," kata dia.
Diketahui, BYD telah menjual tiga mobil listrik di Indonesia, yakni BYD Atto 3 dengan baterai yang jangkauan maksimumnya 480 km, BYD Dolphin yang mencapai 490 km, dan BYD Seal yang tembus 650 km.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?