Pabrik Citroen di Purwakarta, Jawa Barat, mulai beroperasi pada kuartal kedua tahun ini. Sebagai permulaan, fasilitas tersebut hanya memproduksi mobil-mobil listrik.
Tan Kim Piauw selaku Chief Executive Officer (CEO) Citroen Indonesia mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan agar mobil listrik Citroen di Tanah Air mendapat insentif pajak dari pemerintah. Itulah mengapa, untuk menikmati program tersebut, mereka komitmen merakit kendaraan di dalam negeri.
"Jadi kalau kami mau dapat insentif (impor) mobil listrik, kami harus komitmen membangun pabrik di Indonesia. Kami secara paralel menargetkan pabrik kami mulai beroperasi tahun ini," ujar Tan Kim Piauw saat ditemui di MT Haryono, Jakarta Selatan, Kamis (24/1).
Secara detail, Tan menegaskan, pabrik Citroen mulai ngebul pada kuartal kedua tahun ini. Namun, mereka sebenarnya tak membangun pabrik baru, melainkan memanfaatkan ruang produksi milik Indomobil Group sebagai payung perusahaan.
"Jadi kami punya dua fasilitas produksi, di Pulogadung dan Purwakarta. Nah, untuk Citroen, kita fokuskan di Purwakarta. Kami bakal meningkatkan kapasitas produksi seiring dengan berjalannya (line) Citroen," ungkapnya.
Tan menjelaskan, sebagai permulaan, pabrik Citroen di Purwakarta hanya ditujukan untuk permintaan domestik. Pihaknya tak menutup kemungkinan mengekspor unitnya ke luar negeri. Hanya saja, kata dia, bukan dalam waktu dekat.
Ketika ditanya mengenai kapasitas produksi pabrik Citroen di Purwakarta, Tan tak bisa mengurainya secara lugas. Dia hanya memastikan, fasilitas tersebut bisa melahirkan ribuan unit kendaraan setiap bulan.
"(Selain Citroen), pabrik Indomobil yang ada Purwakarta sekarang baru memproduksi mobil Volkswagen. Jadi sangat memungkinkan untuk menambah kapasitasnya," kata dia.
Diketahui, saat ini mobil listrik Citroen masih berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari India dan Perancis. Keputusan mereka merakit lokal produk-produk elektriknya tak lepas dari aturan pemerintah yang mengharuskan perusahaan komitmen punya pabrik di Indonesia untuk menikmati insentif pembebasan pajak.
Simak Video "Review Citroen E-C3: Mobil Listrik Rp 300 Jutaan dari Eropa, Gimana Rasanya?"
(sfn/rgr)