Tom Lembong menyebut mobil listrik Tesla di China tak lagi menggunakan nikel untuk bahan baku baterai mobil listriknya. Ini alasan Tesla tak lagi pakai nikel.
Wakil Ketua Tim Nasional Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, Tom Lembong, tengah menjadi sorotan. Nama Tom Lembong disebut-sebut oleh cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat bertanya ke Muhaimin Iskandar soal LFP (Lithium Ferro-phospate). Mulanya Gibran bertanya kepada Cak Imin apakah paslon nomor urut 1 anti-nikel. Namun Cak Imin tak memberikan jawaban gamblang soal pertanyaan anti-nikel.
Sejurus kemudian, Gibran kembali justru menyorot tim sukses paslon nomor urut 1 yang justru terkesan mempromosikan LFP. Membahas soal LFP disebut sama saja mempromosikan produk-produk China. Diketahui, mobil listrik China yang dijual di Indonesia memang mengusung baterai berjenis LFP. Baterai LFP itu usut punya usut tak lagi menggunakan material nikel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini agak aneh ya, yang sering ngomongin LFP timsesnya tapi cawapresnya nggak paham LFP itu apa. Kan aneh. Sering bicara LFP, LFP, lithium ferro-phosphate, Tesla nggak pakai nikel, ini kan kebohongan publik mohon maaf. Tesla itu pakai nikel, Pak. Dan kita sekarang, kita itu Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar di dunia. Ini kekuatan kita, ini bargaining kita. Jangan malah membahas LFP. Itu sama saja mempromosikan produknya China, Pak," ujar Gibran.
Di lain sisi, Tom Lembong memang pernah membahas soal LFP yang tak lagi menggunakan nikel. Dalam Podcast Total Politik, mantan Kepala BKPM itu menyebut pabrikan mobil listrik Tesla di China sudah tak lagi menggunakan nikel. Mereka menggunakan material baru dalam teknologi baterai LFP.
"Jadi 100% dari semua mobil Tesla yang dibuat di Tiongkok menggunakan baterai yang mengandung 0% nikel dan 0% cobalt jadi namanya LFP, Lithium Ferro Phospate, pakai besi, pakai fosfat, masih tetap pakai litihium tapi sudah tidak lagi pakai nikel pakai kobalt. itu 100% dari mobil Tesla menggunakan baterai seperti itu. Jadi Tesla pun mulai bergerak," ucap Tom Lembong.
Adapun dijabarkan Tom Lembong, harga nikel sudah turun dalam satu tahun belakangan. Alhasil tahun depan diprediksi suplai nikel akan melimpah. Alhasil harga nikel bakal jatuh. Penggunaan LFP pada teknologi mobil listrik juga merupakan upaya dari pabrikan untuk mencari material yang tak lagi menggunakan nikel.
"Karena kita begitu militan dan begitu konfrontasional terhadap nasabah-nasabah kita di luar negeri, akhirnya mereka ketakutan dan juga akhirnya kehilangan kepercayaan ya kan akhirnya mereka cari opsi lain. Mereka bikin formulasi bahan baterai yang tidak menggunakan nikel," ucap Tom Lembong.
Produsen Mobil Listrik Dunia Mulai Beralih ke LFP
Pada kenyataannya, industri kendaraan listrik dunia sudah mulai melirik teknologi baterai LFP. Baterai LFP dianggap lebih murah, lebih aman, dan lebih tahan lama. Bukan tidak memiliki kelemahan, baterai LFP punya kepadatan energinya lebih rendah dibanding baterai lithium-ion dengan material nikel kobalt mangan/nickel cobalt manganese (NCM).
Reuters memberitakan, industri otomotif berupaya memproduksi kendaraan listrik yang lebih terjangkau. Komponen termahal saat ini adalah baterai. Kini, baterai LFP mendapat daya tarik sebagai bahan pilihan baterai kendaraan listrik.
![]() |
"LFP lebih murah dibandingkan kobalt dan nikel," kata Stanley Whittingham, profesor di Universitas Binghamton di New York dan Peraih Nobel 2019 atas karyanya pada baterai lithium-ion, dikutip Reuters.
Lukasz Bednarski, pakar baterai dan penulis buku Lithium: The Global Race for Battery Dominance and the New Energy Revolution yang diterbitkan pada tahun 2021, yakin bahwa minat produsen mobil untuk memproduksi kendaraan listrik dengan harga lebih murah dapat menjadi salah satu pendorong di balik meningkatnya popularitas LFP.
Dilansir EE Power, produsen kendaraan listrik dunia seperti Tesla, Ford dan pabrikan besar lainnya telah beralih ke baterai LFP untuk beberapa model kendaraan listriknya. Tesla menggunakan baterai LFP pada Model 3 Standard Range Plus dan Model Y Standard Range.
Di sisi lain, Ford telah mengumumkan rencana untuk menggunakan baterai LFP di Mustang Mach-E dan model pikap listrik F-150 Lightning sebagai paket opsional.
Produsen mobil lain yang menggunakan baterai LFP termasuk BYD, CATL, dan Nio.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Bayar Pajak STNK Masih Datang ke Samsat? Kuno! Ini Cara Bayar Pakai HP