Mobil listrik China bakal banjiri Jepang. Produsen mobil China BYD sudah siap memasarkan puluhan ribu unit mobilnya di Jepang pada tahun 2025.
Jepang sudah terkenal akan industri otomotifnya. Siapa yang tidak kenal dengan mobil-mobil merek Jepang sekelas Toyota, Nissan, Honda, Mitsubishi, Daihatsu, dan sejumlah merek lainnya. Namun kalau bicara mobil listrik bertenaga baterai, tampaknya deretan produsen Jepang itu masih satu langkah di belakang pabrikan China.
Belakangan diketahui, merek China makin masif berjualan mobil listrik bertenaga baterai. Bahkan mobil listrik China juga sudah mulai membanjiri Eropa. Bukan tanpa alasan, rata-rata mobil China dijual dengan harga yang murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perusahaan China mengekspor sekitar 350.000 mobil listrik ke sembilan negara Eropa pada semester pertama tahun ini, angka tersebut lebih banyak dari keseluruhan ekspor tahun 2022, demikian seperti dikutip dari data China Passenger Car Association. Dalam lima tahun terakhir impor mobil China dari Uni Eropa memang meningkat empat kali lipat.
Setelah mendulang kesuksesan di Eropa, China berencana membanjiri Jepang dengan mobil listriknya. Salah satu produsen China BYD diketahui sudah menargetkan membangun 100 dealer dan bisa menjual 30.000 unit mobil listriknya di Jepang pada tahun 2025 sebagaimana diberitakan Car News China.
Rencana ini boleh dibilang cukup ambisius. Pasalnya, Jepang disebut-sebut punya 'benteng' untuk produsen mobil asing. Di Negeri Sakura, produsen lokal memiliki pangsa pasar lebih dari 90 persen dan masih didominasi mobil-mobil bermesin konvensional. Sementara mobil ramah lingkungan berjenis plug-in hybrid pangsa pasarnya masih kecil. Tercatat pada November 2023, penjualan kendaraan listrik di Jepang turun 9 persen dibandingkan tahun lalu yakni hanya sebesar 6.429 unit.
Pendiri BYD Wang Chuanfu melihat peluang di situ. BYD sebelumnya telah menjadi salah satu peserta dalam pameran Japan Mobility Show pada Oktober 2023. Ini merupakan sejarah karena BYD merupakan produsen China pertama yang turut ambil bagian dalam pameran mobilitas di Jepang.
Pada pameran itu, BYD memamerkan SUV kekar YangWang U8. Tak cuma itu, Chuanfu juga mengundang lebih dari 10 dealer dari berbagai negara untuk pertemuan privat di Tokyo hotel. Chuanfu juga membeberkan strategi BYD untuk pasar Jepang sebagaimana dilaporkan Nikkei.
Sejatinya BYD sudah masuk ke China pada Juli 2022 dan membawa tiga mobil yakni Seal, Dolphin, dan Atto 3. BYD awalnya mengatakan akan mengandalkan penjualan secara online. Namun Presiden BYD Jepang, Liu Xueliang mengatakan strategi itu bergeser ke dealer konvensional.
"Justru kami berada di Jepang dan tak banyak orang yang tahu merek kami. Untuk itu kami harus membuat agar orang-orang melihat mobil dan datang ke dealer. Konsumen Jepang sangat sensitif terhadap otomotif dan mereka akan sulit dijangkau secara online," ungkap Liu.
Saat ini BYD telah membangun 50 titik penjualan di berbagai wilayah di Jepang. Beberapa di antaranya masih berupa pop-up store yang bersifat sementara.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah