Wuling BinguoEV akan dirakit secara lokal di Cikarang, Jawa Barat. Berapa banyak tingkat kandungan lokal dalam negeri dari Wuling BinguoEV?
"Nanti kita akan liat ke depan seperti apa, karena masih pre-launch, secara untuk TKDN karena bantuan pemerintah itu kan kita ada beberapa requirement juga ya untuk TKDN, nanti akan kita rilis pada saat launching karena semua masih on progress," ujar Dian Asmahani, Brand and Marketing Director Wuling Motors di Serpong, Banten, Kamis (16/11/2023).
Kehadiran BinguoEV juga melengkapi lini kendaraan listrik Wuling di pasar Indonesia untuk memberikan pilihan yang sesuai kebutuhan masyarakat akan kendaraan ramah lingkungan. BinguoEV ditawarkan dengan dua varian jarak tempuh yakni 333 km hingga 410 km yang menyajikan kenyamanan lebih bagi konsumen untuk bepergian jarak jauh bersama kendaraan listrik ini.
Dengan jarak tempuh yang lebih jauh dari Air ev. Diprediksi Wuling BinguoEV akan dijual lebih mahal. Sejauh ini, Wuling belum mengumumkan harga resmi dari BingouEV. Namun estimasi harganya sekitar Rp 350-450 juta.
"Kita akan umumkan saat launching kemungkinan end of this year atau earlier next year," tambah Dian.
Seperti diketahui sejak 1 April pemerintah memberikan insentif potongan pajak pertambahan nilai (PPn) 10 persen. Namun mobil listrik dengan TKDN 40 persen.
Aturan insentif tersebut juga sudah tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 tahun 2023 tentang Pajak Pertambahan Nilai atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) Roda Empat Tertentu dan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Bus Tertentu yang Ditanggung Pemerintah tahun Anggaran 2023 pada 29 Maret 2023.
Adapun dalam aturan itu sudah jelas disebutkan bahwa PPN ditanggung pemerintah diberikan pada saat penyerahan kepada konsumen akhir. Insenitf itu juga diberikan untuk masa pajak April 2023 sampai dengan masa pajak Desember 2023.
Untuk modelnya, yang memenuhi syarat TKDN minimal 40% sejauh ini baru ada dua yaitu Hyundai Ioniq 5 dan Wuling Air ev.
Simak Video "Video: Hankook Sebut Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia Maju Pesat"
(riar/dry)