Hyundai Ngaku Paling Serius Garap Mobil Listrik di Indonesia

Hyundai Ngaku Paling Serius Garap Mobil Listrik di Indonesia

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Rabu, 04 Okt 2023 14:37 WIB
Hyundai Ioniq 5 BlueLink.
Mobil listrik Hyundai Ioniq 5. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detik.com
Jakarta -

PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengklaim paling serius membangun ekosistem mobil listrik di Tanah Air. Sebab, selain menjual produk, mereka juga telah menyiapkan baterai lokal dan memperluas jaringan pengecasan.

Franciscus Soerjopranoto selaku Chief Operation Officer (COO) PT HMID menegaskan, pihaknya memang bukan produsen pertama yang menjual mobil listrik di Indonesia. Namun, dia memastikan, pihaknya menjadi yang paling serius.

"Hyundai memang bukan pionir ya, tapi Hyundai yang paling serius dalam meng-handle mobil listrik di Indonesia," ujar Franz saat menyampaikan materi di hadapan media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengunjungi PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Selasa (11/7). Pabrik tersebut berlokasi di Bekasi, Jabar.Pabrik Hyundai di Cikarang. Foto: Shafira Cendra Arini

Menurut Franz, keseriusan Hyundai di pasar elektrifikasi Indonesia dibuktikan melalui perluasan jaringan pengecasan di banyak titik. Bahkan, kata dia, stasiun pengisian daya yang dibangun Hyundai kini sudah hampir berjumlah 300.

"Hyundai sebagai brand yang ingin maju dan sebagai game changer di industri otomotif dan pemain baru menempatkan pilar yang kokoh untuk kendaraan listrik," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Kami ikut aktif di charging station yang bekerja sama dengan public area yang sekarang sudah hampir 300 charging station. Dan yang pasti, di setiap dealer kita sudah ada charging station," tambah Franz.

Selain stasiun pengisian daya, Franz menegaskan, Hyundai telah menjalin kerja sama dengan LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai dengan investasi US$ 1,1 miliar atau Rp 17 triliunan.

Hyundai Ioniq 5 Jadi 'Powerbank' di KTT G20 BaliMobil listrik Hyundai Ioniq 5. Foto: Dok. Hyundai

Bukan hanya itu, mereka juga sudah menanamkan investasi US$ 60 juta atau Rp 929 miliaran untuk pembangunan Hyundai Energy Indonesia (HEI) sebagai manufaktur sistem baterai.

Pabrik baterai dan sistem baterai ini akan mulai memproduksi massal pada April 2024 untuk menyuplai mobil listrik yang diproduksi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang.




(sfn/rgr)

Hide Ads