PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengklaim paling serius membangun ekosistem mobil listrik di Tanah Air. Sebab, selain menjual produk, mereka juga telah menyiapkan baterai lokal dan memperluas jaringan pengecasan.
Franciscus Soerjopranoto selaku Chief Operation Officer (COO) PT HMID menegaskan, pihaknya memang bukan produsen pertama yang menjual mobil listrik di Indonesia. Namun, dia memastikan, pihaknya menjadi yang paling serius.
"Hyundai memang bukan pionir ya, tapi Hyundai yang paling serius dalam meng-handle mobil listrik di Indonesia," ujar Franz saat menyampaikan materi di hadapan media.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menurut Franz, keseriusan Hyundai di pasar elektrifikasi Indonesia dibuktikan melalui perluasan jaringan pengecasan di banyak titik. Bahkan, kata dia, stasiun pengisian daya yang dibangun Hyundai kini sudah hampir berjumlah 300.
"Hyundai sebagai brand yang ingin maju dan sebagai game changer di industri otomotif dan pemain baru menempatkan pilar yang kokoh untuk kendaraan listrik," tuturnya.
"Kami ikut aktif di charging station yang bekerja sama dengan public area yang sekarang sudah hampir 300 charging station. Dan yang pasti, di setiap dealer kita sudah ada charging station," tambah Franz.
Selain stasiun pengisian daya, Franz menegaskan, Hyundai telah menjalin kerja sama dengan LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai dengan investasi US$ 1,1 miliar atau Rp 17 triliunan.
![]() |
Bukan hanya itu, mereka juga sudah menanamkan investasi US$ 60 juta atau Rp 929 miliaran untuk pembangunan Hyundai Energy Indonesia (HEI) sebagai manufaktur sistem baterai.
Pabrik baterai dan sistem baterai ini akan mulai memproduksi massal pada April 2024 untuk menyuplai mobil listrik yang diproduksi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) di Cikarang.
(sfn/rgr)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ternyata Gegara Ini Insinyur India Bikin Tikungan Flyover 90 Derajat