India Tolak Investasi 1 Miliar Dolar dari Pabrikan Mobil Listrik China

India Tolak Investasi 1 Miliar Dolar dari Pabrikan Mobil Listrik China

Hafizh Gemilang - detikOto
Minggu, 23 Jul 2023 20:09 WIB
PARIS, FRANCE - OCTOBER 17: A Byd Atto 3 electric automobile by Chinese manufacturer BYD is on display during the
Pemerintah India menolak investasi 1 miliar dolar dari BYD (Getty Images/Chesnot)
Jakarta -

Tak sedikit negara di dunia yang tengah berlomba untuk memproduksi mobil listrik. Namun menariknya, India justru menolak proposal investasi senilai 1 miliar dolar Amerika Serikat dari pabrikan mobil listrik asal China, BYD.

Dilansir dari Reuters, Economic Times (ET) melaporkan bahwa BYD mengajukan proposal investasi kepada perusahaan yang berdomisili di Hyderabad, Megha Engineering and Infrastructure Ltd.

Namun proposal senilai 1 miliar dolar Amerika Seikat untuk membangun mobil listrik dan baterai di India itu ternyata ditolak oleh pemerintah India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proposal investasi ini dilaporkan ditolak pihak Department for Promotion of Industry and Internal Trade (DPIIT) India karena alasan keamanan.

"Kekhawatiran keamanan sehubungan dengan investasi China di India ditandai selama musyawarah," ujar salah satu pihak pemerintah India kepada ET dikutip dari Reuters pada Minggu (23/7/23).

ADVERTISEMENT

"Aturan yang ada tidak mengizinkan investasi semacam itu," lanjut pihak pemerintah lain yang ikut berdiskusi.

Times of India melaporkan bahwa dalam proposal yang diajukan BYD kepada India tersebut, mereka berencana untuk membangun 10.000 hingga 15.000 mobil listrik per tahun.

Jauh sebelum India menolak investasi dari BYD ini, perusahaan otomotif asal China lain, Great Wall Motor, juga sempat mengajukan proposal yang senada. Namun percobaan pabrikan otomotif asal China untuk berinvestasi di India memang sejauh lama diperketat.

Per 2021 lalu, hubungan antara India dan China cenderung dingin. Tak sedikit laporan investasi asal China kepada India yang tertahan atau ditolak. Hal tersebut bermuara lantaran militer China sempat menyerang wilayah Himalaya.

Reuters melaporkan pemerintahan India menjelaskan bahwa sebagian besar proposal investasi dari China disebut punya ketertarikan pada manufaktur yang sebenarnya dianggap tidak sensitif dalam hal keamanan nasional.




(mhg/rgr)

Hide Ads