Komunitas Motor M8 Nusantara Masuk Etape ke-2 Keliling Indonesia

Komunitas Motor M8 Nusantara Masuk Etape ke-2 Keliling Indonesia

M Luthfi Andika - detikOto
Sabtu, 04 Des 2021 22:33 WIB
Komunitas M8 Nusantara memasuki etape kedua keliling Indonesia.
Keliling Indonesia naik motor Foto: Komunitas M8 Nusantara
Jakarta -

Komunitas motor M8 Nusantara kembali melakukan perjalanan mereka keliling Indonesia. Mereka kini memasuki etape kedua, setelah etape pertama sukses digelar pada Agustus-Oktober 2021 dengan rute Jawa-Bali-Nusa Tenggara barat dan Nusa Tenggara Timur, dengan melawati 9 pulau dengan jarak 6.100 km dan berhasil menyambangi ke-275 wilayah yang ditinggali 39 suku.

Dalam rilis yang diterima detikOto, M8 Nusantara, mendapat sambutan meriah di kota yang dikunjungi. 'Kita Indonesia, Kita Luar Biasa' menjadi salam yang dikumandangkan siswa dan siswi di SMPN 3 dan SMPN 1 di kota Polewali Mandar (Polman), Provinsi Sulawesi Barat saat bikers M8 Nusantara menyambangi dua sekolah tersebut.

Kota Polman menjadi salah satu tempat yang disinggahi di Etape 2 perjalanan "Identitas Indonesia" setelah menempuh lebih dari 1.500 km di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan. Para riders-nya terdiri dari sepasang suami istri Vincent Soetedja yang menggunakan Triumph Tiger 900 Rally dan Efi Juwita mengendarai Ducati Scrambler Icon 800, serta ditemani dua orang temannya, Hefli Harun dan Patricia Jesslin yang sama-sama menunggangi Yamaha MT-25.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan hanya menggali budaya dan adat, khusus untuk kota Polman, SMPN 3 dan SMPN 1 menjadi ajang berbagi pengalaman tentang keindahan dan keragaman berbagai daerah di Indonesia yang telah dijelajahi oleh M8 Nusantara. "Pengaruh budaya dari Sulawesi sangat kuat khususnya di Lombok hingga Sumba, dan ini menunjukkan besarnya pengaruh kerajaan-kerajaan di Sulawesi di masa lampau", kata Efi Juwita.

Hefli Harun menambahkan, anak anak perlu dikenalkan dengan kebesaran bangsa Indonesia agar mereka bisa menyikapi modernisasi budaya tanpa meninggalkan adat. "Kami disambut dengan baik dan berkesempatan memberikan materi wawasan kebangsaan dan wawasan nasional kepada para murid," tukas Hefli.

ADVERTISEMENT

Sementara itu agar menarik dan mudah dicerna, Jesslin mengungkapkan materi yang disampaikan dibuat sesederhana mungkin. "Kami berbagi tentang keberagaman Indonesia dengan anak-anak, dalam format game yang interaktif. Sangat seru dan mudah diingat untuk memperkaya wawasan kebangsaan mereka", tegas Jesslin.

Komunitas M8 Nusantara memasuki etape kedua keliling Indonesia.Komunitas M8 Nusantara memasuki etape kedua keliling Indonesia. Foto: Komunitas M8 Nusantara

Mengenai perjalanannya sendiri, tim M8 Nusantara mengaku tidak mengalami kendala berarti pada kendaraan roda duanya. Hanya saja, Vincent menyebutkan beberapa kondisi jalanan yang dilalui harus diwaspadai. "Mengingat kita menggunakan sepeda motor di perjalanan ini dan sudah memasuki musim hujan, kita harus perhatikan kondisi fisik dan motor wajib prima. Beberapa titik longsor juga harus dapat dikelola dengan baik dengan berhati-hati, tidak gegabah dan selalu waspada", ucap Vincent.

Tidak hanya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, M8 Nusantara juga melakukan tatap muka tentang Wawasan Kebangsaan dan pelatihan teknik penggambilan gambar di kota Boroko - SMK Negeri 1 Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Provinsi Sulawesi Utara.

"Pelatihan ini dimaksudkan agar talent - talent muda ini dapat meningkatkan kualitas pengambilan video dan foto, yang pada akhirnya sangat bermanfaat untuk meningkatkan pariwisata di kabupaten Bolmut", demikian penjelasan Hefli sebagai instruktur di pelatihan tersebut.

Jesslin menambahkan, "Obyek wisata alam dan budaya di Bolang Mongondow Utara sangat banyak, dan anak-anak ini sangat potensial untuk menjadi duta wisata bagi daerahnya."

Untuk Etape 3 "Identitas Indonesia" nanti akan bergeser ke Kepulauan Maluku dan Papua, Etape 4 akan berada di Pulau Kalimantan, dan sebagai penutup atau Etape 5 akan berakhir di Pulau Sumatera. "Perjalanan ini bertujuan untuk merekam adat istiadat, bahasa, filosofi hidup, kesenian dan busana adat dari suku-suku yang dapat ditemui selama perjalanan ini, dari Sabang sampai Merauke," pungkas Vincent.




(lth/din)

Hide Ads