Mobil double cabin yang beroperasi di wilayah tambang butuh spek khusus untuk digunakan. Selain penggerak semua roda, ada keunikan lain dari mobil double cabin yang mesti terpasang, yakni antena menjulang tinggi dan bendera kecil yang terpasang pada area bemper mobil.
Instruktur Learning Center PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Subkhan mengatakan mobil tambang yang beroperasi di area pertambangan terbuka dilengkapi antena dan bendera tinggi sebagai bagian dari sistem keselamatan dan visibilitas.
"Jadi kalau ditambang itumungkin ada 4x4 yang ukuran kendaraannya kecil, double cabin, dikasih antena dan kasih bendera. Karena dia di satu area berbarengan dengan kendaraan yang tinggi bannya mungkin lebih tinggi dari saya ya," ujar Instruktur Learning Center PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Subkhan di di Isuzu Training Center, Harapan Indah, Medan Satria, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/7/2025).
Pemasangan alat itu supaya mencegah kecelakaan antara alat berat dan kendaraan ringan sering terjadi akibat keterbatasan pandangan. Bendera tinggi menjadi alat bantu visual untuk mencegah tabrakan.
"Kalau di area blind spot bisa kegilas itu mobil," ujar Subkhan.
Dengan kata lain, bendera memungkinkan pengemudi lain menyadari kehadiran kendaraan sebelum terlihat secara langsung. Apalagi area pertambangan punya kontur jalan yang berbukit dan tikungan tajam.
Alat ini juga berfungsi sebagai indikator bahwa kendaraan sedang aktif digunakan, terutama jika berada di dekat zona kerja berbahaya.
"Makanya dikasih antena dan bendera, biar kalau ada kendaraan. (fungsinya) sebagai sinyal, kalau ada kendaraan di sekitar," jelas dia.
Perlu diketahui, blind spot merupakan area sekitar truk merupakan area yang tidak bisa terlihat langsung oleh sopir, baik melalui kaca spion samping maupun kaca spion depan. Blind spot ini sangat penting untuk diketahui karena bisa menyebabkan kecelakaan jika pengemudi tidak menyadari keberadaan kendaraan atau orang lain di area tersebut.
"Semakin panjang dan lebar (truk) blind spot semakin besar," kata Thomas Aquiono Wijanarka, Learning Center and Transformation Division IAMI.
Simak Video "Video: Menambang Marmer Paling Berharga di Dunia"
(riar/din)