5 Hal yang Harus Dicek Sebelum Mengendarai Truk

5 Hal yang Harus Dicek Sebelum Mengendarai Truk

Luthfi Anshori - detikOto
Selasa, 20 Agu 2024 10:42 WIB
Mercedes-Benz Actros 2642
Ilustrasi truk Mercedes-Benz. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta - Mengemudi kendaraan seperti truk tak bisa sembarangan. Selain membutuhkan surat izin mengemudi (SIM) khusus, juga diperlukan pengecekan di beberapa bagian sebelum truk dikendarai.

Seperti dijelaskan Truck Technical Trainer-CSP Training Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) Ardi Yanto dalam keterangan resminya, ada lima pengecekan yang perlu dilakukan driver sebelum mengemudikan truk.

1. Pengecekan Bagian Depan Truk

Pada bagian depan kendaraan ini, pertama pengemudi harus mengecek lampu untuk mendeteksi apakah semua lampu dalam kondisi baik (tidak ada yang pecah), juga jangan lupa mengecek bumper untuk mengetahui apakah ada penyok atau tidak terpasang dengan baik. Lalu, pengemudi bisa membuka maintenance flap (penutup depan) untuk
mengecek level oli kopling, level air radiator, level oli mesin, maupun ketersediaan air wiper.

Setelah itu, pengemudi juga bisa memanjat bagian depan truk dengan cara menginjak footsteps yang berada pada bagian tengah bumper dan berpegangan pada handrail yang tersedia di antara kaca depan dengan grille atau maintenance flap yang berguna dalam mengecek kondisi wiper dan kaca depan truk, untuk memastikan segalanya siap.

2. Pengecekan Sisi Kiri Truk

Di bagian ini, pengemudi bisa cek kaca samping dan kondisi masing-masing spion, pengemudi nantinya bisa memastikan minimnya blind-spot ketika mengendarai. Kemudian, pengemudi bisa mulai mengecek mesin, transmisi, keausan kopling, sistem kemudi dan oli power-steering (pengecekan hanya dilakukan saat kondisi mesin hidup), maupun sistem rem di bawah kabin, sekaligus mengecek kondisi ban depan secara visual, angin ban, dan suspensi depan.

Dari bagian belakang kabin, pengemudi bisa juga mengecek kondisi rangka dan menjungkit kabin untuk memeriksa bagian mesin. Namun pengemudi harus memastikan juga saat menjungkit kabin tidak ada benda yang berpotensi akan terjatuh mengenai kaca depan.

Di bagian belakang kabin sisi kiri, pengemudi juga bisa cek kondisi baterai dan aki kendaraan, buat memastikan semua kabel yang tersambung masih dalam kondisi maksimal. Setelah itu pengemudi bisa mengecek water separator, apakah ada air atau tidak, dan jika terindikasi adanya kandungan air maka segera buang melalui drain-plug yang tersedia pada mangkok atau bowl tersebut.

Kemudian pengemudi juga harus mengecek kondisi ban serep, untuk mengantisipasi kemungkinan adanya masalah di perjalanan yang membuat pengemudi harus mengganti ban. Terakhir, pengemudi juga harus menginspeksi kondisi per suspensi di sekitar ban depan-belakang, dan juga mengecek propeller shaft-power train, karena ini merupakan komponen penting pada sistem penggerak roda yang membantu menahan getaran kendaraan dan jarak transmisi.

3. Pengecekan Sisi Belakang Truk

Di bagian belakang truk Mercedes-Benz Axor, ada beberapa aspek yang penting untuk dipastikan kondisinya. Terpenting adalah pengemudi harus memastikan kondisi gandar belakang, supaya tidak ada slip ataupun masalah lain ketika pengemudi mengendarai truk di medan yang berat. Pengemudi juga harus memastikan maksimalnya lampu ekor (tail lamp) untuk bisa memberikan sinyal bagi kendaraan lain di jalan, dan memastikan kondisi warning alarm untuk memberi peringatan bagi pengemudi ketika ada obstruksi di belakang (blind-spot) truk. Bagi Mercedes-Benz Axor yang digunakan untuk menarik trailer, pengemudi juga harus memastikan kondisi fifth-wheel coupling yang berfungsi untuk mengunci trailer.

Mercedes-Benz Actros 2642Mercedes-Benz Actros 2642 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

4. Pengecekan Sisi Kanan Truk

Pengecekan di bagian sisi kanan truk tidak jauh beda dengan sisi kiri, namun pengemudi tetap harus mengecek secara mendetail. Dimulai dari pengecekan area ban belakang seperti suspensi, propeller-shaft, rangka, sampai sistem rem, angin ban, dan kondisi ban itu sendiri. Di sisi ini, pengemudi juga tetap harus mengecek sistem transmisi sebelah kanan dan mesin sebelah kanan tanpa terkecuali.

Di area ini, pengemudi juga bisa mengecek knalpot, tangki bahan bakar dan juga tangki AdBlue®, untuk memastikan kondisinya masih baik sesuai dengan kapasitas filling tangkinya, sambungannya masih maksimal, dan tidak ada kebocoran. Terakhir, pengemudi harus memastikan akses masuk kabin.

5. Pengecekan Kabin

Di dalam kabin, ada beberapa pengecekan yang harus dilakukan. Pertama, pengemudi wajib untuk mengecek terlebih dahulu aktivasi masing-masing tombol utama dan aspek
yang ada di dalam kabin, seperti cek berbagai fungsi lampu (lampu jauh, lampu dekat, sein, dan hazard), berbagai tombol AC, dan fitur lain seperti differential lock. Kemudian
pengemudi harus melakukan pengecekan pada instrumen panel yang ada di dasbor Mercedes-Benz Axor, untuk memastikan adanya error-code ada atau tidak.

Jika diperlukan, pengemudi perlu secara berkala mencatat jarak tempuh yang sudah dilalui tiap hari, mencatat kilometer dan juga waktu pemakaian unit selama mesin menyala (hour meter), mengecek konsumsi solar terakhir, mengecek sisa AdBlue® masih berapa persen, bahan bakar masih tersisa berapa banyak dan berapa jam atau kilometer yang bisa terjangkau menggunakan sisa bahan bakar tersebut.

Setelah melakukan pengecekan dengan metode 5-PWA, ada beberapa hal lain yang wajib juga dilakukan oleh pengemudi sebelum melakukan perjalanan. Selain mengecek filter water separator, tekanan angin pada sistem, ataupun indikator ketebalan kampas kopling pada booster kopling, pengemudi harus memastikan semua level cairan pada unit. Seperti level pelumas atau oli mesin, steering, coolant untuk radiator, kopling, bahan bakar, dan juga level cairan Diesel Exhaust Fluid / AdBlue® (hanya tersedia untuk truk Mercedes-Benz Axor Euro 4), pengemudi dianjurkan tidak melakukan perjalanan apabila ada dari level cairan-cairan tersebut yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang disarankan.

Terakhir, pengemudi juga harus memastikan indikator peringatan kerusakan pada instrumen tidak menyala warna merah atau kuning. Jika ditemukan adanya indikator peringatan kerusakan pada instrumen kendaraan, segera hubungi diler resmi Mercedes-Benz truk dan bus terdekat untuk dilakukan perbaikan. Jaringan diler resmi Daimler Commercial Vehicles Indonesia sudah tersedia di berbagai daerah di Indonesia, dan juga menyediakan fasilitas flying doctor untuk mengirimkan teknisi yang diperlukan ke area tempat pemilik unit berada.


(lua/rgr)

Hide Ads