Pabrik Baterai Hyundai 'Ngebul' April 2024: Suplai Kebutuhan Lokal dan Ekspor

Pabrik Baterai Hyundai 'Ngebul' April 2024: Suplai Kebutuhan Lokal dan Ekspor

Luthfi Anshori - detikOto
Rabu, 22 Nov 2023 15:05 WIB
Hyundai bangun pabrik perakitan baterai mobil listrik di Cikarang
Pabrik battery pack Hyundai beroperasi April 2024. Foto: Luthfi Anshori/detikOto
Jakarta -

Pabrik baterai Hyundai yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, direncanakan beroperasi mulai 2024. Nantinya pabrik ini tidak hanya buat suplai kebutuhan baterai lokal, tapi juga untuk diekspor ke berbagai negara.

Diketahui, pabrik baterai tersebut berdiri di atas lahan seluas 330 ribu meter persegi. Mulanya fasilitas itu akan memproduksi sel baterai senilai 10 GWh per tahun yang cukup untuk menjalankan lebih dari 150 ribu kendaraan listrik. Setelah itu, kapasitasnya akan ditambah hingga 30 GWh.

"Harapannya di April 2024 kita akan mulai memproduksi baterai secara lokal, produksi Indonesia. Kira-kira kapasitasnya sebesar 150 ribu dan itu tidak hanya digunakan untuk domestik, tapi digunakan juga untuk ekspor," bilang Chief Operating Officer (COO) Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto di Jakarta (21/11/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bisa dipastikan nanti ke depannya, kendaraan (listrik) Hyundai yang diproduksi di Indonesia akan menggunakan baterai buatan lokal," tambah Soerjo. Diketahui saat ini Hyundai sudah memiliki dua model mobil listrik Ioniq 5 dan Ioniq 6. Calon mobil listrik Hyundai yang akan diproduksi selanjutnya adalah MPV 7-seater.

Soerjo menambahkan, pembangunan pabrik baterai diperlukan untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik di hulu, sehingga bisa menekan harga jual mobil listrik. Maka itu, investasinya pun tak tanggung-tanggung, nyaris menyentuh 3 miliar USD.

ADVERTISEMENT

"Investasinya memang tak tanggung-tanggung, jadi untuk perakitan mobil kita investasikan 1,5 miliar USD, untuk pabrik baterai kita menginvestasikan sekitar 1,1 miliar USD. Ditambah nanti, bagaimana mengubah battery packing menjadi battery cell, di mana battery cell itu digunakan untuk car manufacturing. Itu kita investasi lagi sebesar 60 juta USD. Jadi total investasi hampir 3 miliar USD. Investasi kami nggak tanggung-tanggung di sisi hulu," tambah Soerjo.




(lua/dry)

Hide Ads