Presiden pabrik BEV Toyota, Takero Kato baru saja melakukan perjalanan bisnis ke China. Kato takjub usai melihat betapa pesatnya pertumbuhan industri otomotif di sana.
Ketika menghadiri wawancara bersama Toyota Times, Takero Kato mengatakan, produsen kendaraan di China tak hanya mempelajari teknologi terkait otomotif, melainkan juga mentransformasi manufaktur dengan cepat.
Bahkan, rasa kagetnya makin menjadi-jadi, ketika dia melihat peralatan atau mesin yang dipakai produsen China benar-benar baru, alias belum pernah digunakan di Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pertama kalinya, saya berhadapan langsung dengan daya saing komponen China. Di China, mereka tidak hanya belajar dan menerapkan teknologi, melainkan juga mentransformasi manufaktur dengan cepat," ujar Takero Kato, dikutip Rabu (22/11).
"Melihat peralatan yang belum pernah saya lihat di Jepang dan manufaktur mereka yang canggih, saya dikejutkan rasa krisis - 'Kita dalam masalah!' Pada saat yang sama, saya mulai berpikir bahwa saya ingin menghabiskan sisa karier saya di China," tambahnya.
![]() |
Kato menjelaskan, tanda-tanda produsen China mulai 'meneror' Jepang mulai terlihat ketika pihaknya menjalin kerja sama dengan BYD untuk mengembangkan sedan bZ3 untuk pasar China. Kendaraan tersebut menggunakan platform e-TNGA milik Toyota, namun baterainya memakai merek Blade yang dibuat China.
Bukan hanya itu, Kato menjelaskan, perusahaan asal China juga siap dengan perubahan atau modifikasi 'dadakan'. Ketika mengembangkan sedan listrik bersama, ada revisi di bagian tinggi dan jarak sumbu roda. Namun, itu bisa berjalan lancar, tanpa penghentian produksi.
"Ketinggian keseluruhan diturunkan sekitar 25 milimeter (0,9 inci), sehingga bagian bawah bodi mobil harus dirombak total. Di Jepang, hal itu akan membuat seluruh pengembangan terhenti," tuturnya.
"Terlepas dari itu, semua orang setuju dengan perubahan tersebut karena kami berkomitmen untuk mengeluarkan produk yang akan membuat pelanggan senang. Di dalam hati, ini tampak seperti penghapusan total, tetapi kami harus melakukannya," kata dia menambahkan.
(sfn/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah