Jakarta - Brazil menenggelamkan kapal induk Sao Paolo di Samudra Atlantik. Dia 'pensiun' dan mengambang di laut selama berbulan-bulan, hingga akhirnya ditenggelamkan.
Foto Oto
Wujud Kapal Induk Sao Paolo yang Ditenggelamkan: Bisa Angkut 40 Pesawat Tempur
Brazil membeli kapal induk itu bekas Prancis pada tahun 2000. Awalnya Sao Paolo milik Angkatan Laut Prancis yang dikenal dengan nama Foch sejak tahun 1963. Foto: Patrick AVENTURIER/Gamma-Rapho via Getty Images
Kemampuan Sao Paolo meningkatkan daya tempur dan pertahanan Brazil, sebab Sao Paolo mampu menampung 40 pesawat dan helikopter. Foto: THOMAS COEX/AFP via Getty Images
Tapi umumnya Sao Paolo membawa 22 pesawat dan 17 helikopter, beberapa jenis pesawat tempur yang dibawa biasanya A-4KU Skyhawk, model ini diketahui dibeli Angkatan Laut Brazil bekas Kuwait pada 1998. SedangkanHelikopter yang dibawa di antranya AS.532 SC Cougar, HB.350 dan HB.355 Ecureuils, dan SH-3 Sea King. Foto: GERARD JULIEN/AFP via Getty Images
Sao Paolo menjadikan Brazil sebagai satu-satunya negara Amerika Latin yang memiliki kapal induk. Tak heran, sebab Brazil memiliki garis pantai sepanjang 7.400 kilometer. Foto: EMMANUEL PAIN/AFP via Getty Images
Sejak 2016 Sao Paolo bertugas untuk pelatihan pilot, bukan kapal perang yang mampu bertempur.Β Modernisasi Soa Paolo sempat direncanakan akan dimulai pada tahun 2017. Tapi Angkatan Laut Brasil memutuskan untuk tidak melanjutkan modernisasi, melainkan mendapatkan kapal baru, dan 2017 Sao Paulo pun memasuki masa pensiun. Foto: ANNA ZIEMINSKI/AFP via Getty Images
Sao Paolo ini memiliki berat 32.800 ton. Itu menjadikannya kapal terbesar di Angkatan Laut Brasil, tetapi masih kecil dibandingkan kapal induk modern lainnya. Sebagai perbandingan, USS Gerald R Ford, kapal induk terbesar di dunia, memiliki muatan 100.000 ton. Foto: ANNA ZIEMINSKI/AFP via Getty Images
Brazil akhirnya menenggelamkan kapal ini ke Samudra Atlantik setelah gagal menjualnya. Sebelumnya, pada Maret 2021, Angkatan Laut Brasil sempat menjual kapal induk tersebut sebagai barang bekas ke galangan kapal di Turki. Namun kapal itu ditolak otoritas Turki karena mengandung asbes, bahan beracun yang sering ditemukan di kapal abad ke-20. Foto: THOMAS COEX/AFP via Getty Images

Sao Paolo tenggelam pada 3 Februari 2023 di perairan yurisdiksi Brazil, sekitar 350 km dari pantai. Foto: Patrick AVENTURIER/Gamma-Rapho via Getty Images
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah