Ada kendaraan e-Palette yang akan mulai beroperasi pada Olimpiade 2020 di Tokyo, kemudian ada beberapa layanan mobilitas lain seperti e-trans, micro pallete, e-chargeair, e-care, e-4me, e-racer, THR3, HSR, walking area BEV, e-broom alias sapu listrik yang bisa berjalan.
![]() |
Chief Officer External & Public Affair Group Toyota Motor Corporation (TMC) Masayoshi Shirayanagi kepada wartawan Indonesia menyatakan meski Toyota akan menyediakan layanan mobilitas, mereka tetap akan memproduksi mobil. Soalnya pada dasarnya aneka kendaraan mobilitas itu adalah sebuah mobil dalam wujud yang lain.
"Bukan itu masalahnya (Toyota berhenti membuat mobil) kekuatan Toyota justru ada pada produksi dan kapabilitasnya. Kami akan terus membangun kekuatan yang kami punya. Sebagai tambahan aneka konektivitas dan lebih banyak data, kami akan memanfaatkan ini dan akan terus mengembangkan kendaraan, jadi bukan suatu masalah, kami akan tidak akan meninggalkan mobil," ujarnya seperti dilaporkan wartawan detikcom, Dadan Kuswaraharja, Sabtu (27/10/2019).
"Alih-alih melebarkan line up kendaraan, kam akan memberikan layanan mobilitas, layanannya seperti apa? Akan tergantung wilayah dan negara-negara masing-masing," ujarnya.
Jadi Toyota tetap akan memproduksi mobil-mobil yang bikin pengendaranya berdegup kencang seperti Supra, 86 atau mobil-mobil keluarga. Sementara di satu sisi, mobil otonom atau mobil tanpa sopir akan menjadi salah satu fokus utama.
"Autonomous driving akan membuat anda senang selama naik di kendaraan, untuk keselamatan jadi hal yang utama tapi harus nyaman," ujarnya.
Simak Video "Irit! Konsumsi Bensin Mobil Baru Toyota Ini Tembus 32,6 Km/Liter"
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/lth)
Komentar Terbanyak
Sebut Esemka Mobil China, Rocky Gerung: Angin Bannya Doang dari Indonesia
Duh! Hampir Separuh Kendaraan di RI Tak Bayar Pajak, Ini Sebabnya
Mahasiswa UI Tewas Ditabrak, Polisi: Michael Schumacher pun Tak Bisa Hindari Tabrakan