![]() |
Begitu juga dengan fitur canggih pada Honda Monkey, yaitu Inertial Measurement Unit (IMU). Fitur ini bahkan baru ada di dua motor Honda di Indonesia yaitu CBR 1.000 RR SP dan Honda Monkey sendiri.
Fitur tersebut seperti dijelaskan oleh Technical Service Division PT AHM, Endro Sutarno sebagai penjaga kestabilan motor. Dengan adanya fitur ini, motor mungil ini dapat mengurangi risiko ban belakang terangkat saat melakukan pengeraman mendadak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Kecanggihan sensor pada Honda Monkey ini ternyata butuh penanganan khusus. Sensor yang dapat mendeteksi kestabilan motor ini rentan akan kerusakan bahkan saat melakukan perawatan. Jika terbentur sensor ini tidak dapat diperbaiki dan harus diganti.
"Ini yang kami tekankan pada pemilik dan teknisi bengkel. Kalau IMU rusak tidak bisa lagi deteksi ban belakang. Kami juga sudah mensosialisasikan pada saat perawatan jangan sampai sensor ini terjatuh atau menggunakan impact saat memasang baut," papar Endro.
Kendati demikian kerusakan fitur ini tidak akan mempengaruhi komponen lainnya yang bekerja. Satu-satunya dampak yang terjadi hanya kemampuan untuk menyeimbangkan ban belakang yang hilang,
"Ini memang terhubung dengan ABS, tapi kalau pun rusak ABS tetap berfungsi. Yang nggak bisa dipakai ban belakangnya nggak bisa turun lagi kalau naik," tutup Endro.
(rip/dry)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah