Kepala Program Kendaraan Elektrik Indonesia dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Agus Purwadi, mengatakan pelanggan listrik rumahan yang memiliki daya di atas 2.200 VA itu masih sedikit. Data yang ia paparkan, pelanggan listrik di atas 2.200 VA cuma di bawah 6,4 persen.
"Padahal, kalau kita baca speknya kendaraan plug-in hybrid minimal harusnya 3.300 VA listriknya, kalau nggak, nggak bisa cas," kata Agus dalam acara Seminar Gaikindo Future Powertrain Technology Scenario di arena GIIAS 2019 di ICE, BSD, Tangerang, Kamis (25/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Apalagi, mobil lebih banyak diparkir di rumah semalaman setelah dipakai siang hari. "Parkir, tengah malam lebih dari 8 jam sehingga ngecas paling ideal ya di rumah. Minimal harus bisa di rumah, baru kemudian di tempat kerja atau di public," sebut Agus.
Agus juga menyinggung soal teknologi kendaraan elektrifikasi yang terkesan mewah. Dengan terkesan mewah, maka pembeli kendaraan elektrifikasi termasuk hybrid, plug-in hybrid hingga kendaraan listrik sepenuhnya hanya menyasar kalangan menengah ke atas.
"Kalau menengah ke atas pembelinya paling terbatas," katanya.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah