Sebagian besar rancangan utama kedua mobil ini lahir dari diskusi antara BMW Dan Toyota. Marketing Director PT Toyota-Astra Motor, Anton Jimmi Suwandy pun memaparkan bagaimana masing-masing mobil tidaklah identik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Anton mengakui bahwa BMW memiliki andil besar dalam pengembangan mesin. Sementara itu kontribusi terbesar Toyota ada pada bagian desain.
"Engine memang lebih banyak BMW ya tapi body rigidity, design dan beberapa detail interior itu Toyota berkontribusi di sana," jelas Anton.
Kolaborasi mobil sport ini juga tidak semata sebagai pemangkas biaya pengembangan produksi. Lebih lanjut, kolaborasi ini lahir karena memang ada kecocokkan dan dapat mempersingkat waktu kelahiran kedua mobil.
"Tidak hanya membantu dari sisi biaya tapi bisa juga waktu, bisa melakukan sharing teknologi dan di seluruh dunia ngga mudah mencari kombinasi mesin transmisi produk seperti ini tanpa adanya kolaborasi," tambahnya.
![]() |
Dengan hasil jadi seperti ini pun Toyota yakin tidak adanya perebutan konsumen. Kedua mobil ini diyakini memiliki pasarnya masing-masing untuk Indonesia.
"BMW Z4 dan Toyota Supra karakternya beda sekali dan targetnya juga beda," pungkas Anton.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Mobil Jepang Mulai Banting Harga, Produsen China Santai