Ekspor 300 Ribu Mobil 'Made in Indonesia' Harusnya Mudah

GIIAS 2019

Ekspor 300 Ribu Mobil 'Made in Indonesia' Harusnya Mudah

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 18 Jul 2019 12:33 WIB
Ekspor mobil buatan Indonesia. Foto: Pradita Utama
Jakarta - Kementerian Perindustrian menilai Indonesia mampu menjadi basis produksi kendaraan baik untuk domestik dan luar negeri. Bahkan Kementerian Perindustrian, Airlangga Hartarto menilai jika prinsipal lebih mendukung, maka target 300 ribu unit ekspor akan sangat mudah didapat.

"Industri otomotif jadi salah satu dari 5 prioritas dari perkembangan 4.0, di mana produksinya sudah mencapai 1,2 juta unit. Produksi ini targetnya 300 ribu (untuk ekspor), ini target kecil Pak Wapres karena hanya naik sedikit, tapi sebetulnya kalau prinsipalnya mendukung, target ini sebenarnya bisa terwujud dengan cepat," Airlangga saat pembukaan GIIAS 2019 dihadapan Wapres RI, Jusuf Kalla.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan Airlangga tersebut bukan tanpa alasan, karena Indonesia memiliki kapasitas produksi yang cukup besar mencapai 2 juta unit.

"Karena kapasitas kita bisa 2 juta, apalagi kita sudah buat FTA dengan Australia, dalam FTA itu lokal konten 10 persen, itu harusnya mudah. Dan itu kita harapkan dalam pameran ini akan ada launching road-map minimal 1 juta mobil pada 2025," kata Airlangga.

Airlangga saat pembukaan GIIAS 2019. Airlangga saat pembukaan GIIAS 2019. Foto: Rifkianto Nugroho


Dikesempatan yang sama Airlangga juga mengatakan, industri otomotif saat ini memiliki kontribusi yang besar untuk perekonomian Indonesia.


"Industri otomotif nasional saat ini telah berkembang dengan baik dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perekonomian nasional melalui penguatan investasi dan penyerapan tenaga kerja. Produksi dan penjualan otomotif nasional dalam sejak tahun 2013 telah mencapai rata - rata di atas 1,2 juta unit/tahun. Produksi kendaraan bermotor roda 4 atau lebih periode Januari - Mei 2019 tercatat sebesar 522 ribu unit, dimana penjualan domestik sebesar 422 ribu unit (berasal dari produksi lokal maupun impor) dan ekspor CBU sebesar 115 ribu unit," katanya.

"Disamping itu, ekspor kendaraan CBU di tahun 2018 mencapai 250 ribu unit dengan pangsa pasar sekitar 80 negara di dunia termasuk 5 negara tujuan utama ekspor yaitu Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Mexico dan Vietnam. Pada tahun ini, ekspor kendaraan CBU ditargetkan mencapai 400 ribu unit dan diharapkan terus meningkat setiap tahunnya sehingga pada tahun 2025 industri otomotif nasional dapat melakukan ekspor kendaraan CBU sebesar 1 juta unit. Target tersebut sejalan dengan tema yang diusung dalam GIIAS 2019 yaitu "Indonesian Automotive Export: From Indonesia for The World Towards 1 Million Unit in 2025," tambahnya.

Sehingga lanjut Airlangga, target ekspor 1 juta unit pada 2025 bisa terwujud dengan semua dukungan dari berbagai lini.


"Untuk mencapai target ekspor 1 juta unit pada tahun 2025 diperlukan dukungan semua pihak terutama dalam hal peningkatan efisiensi produksi dan daya saing produk melalui implementasi industri 4.0, penciptaan iklim usaha yang kondusif melalui harmonisasi dan sinkronisasi regulasi di sektor otomotif, serta yang tidak kalah pentingnya yaitu komitmen dari principal untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi yang berorientasi ekspor," ucap Airlangga.


(lth/dry)

Hide Ads