Hal tersebut dipaparkan Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk Korsel, Jongkie D Sugiarto, di area Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, ICE BSD, Tangerang belum lama ini. Tapi tak dipaparkan secara detail terkait kapan dan jumlah investasi Hyundai nantinya.
Baca juga: GIIAS 2018: SUV Korea Ini Ganteng Juga |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inisiasi investasi di Indonesia tersebut berlaku kepada semua sektor mulai dari bisnis sepatu, komponen, sampai pabrikan otomotif.
"Kami mendukung penuh kalau mereka ingin investasi. Kami juga bantu mencarikan lahan-lahan dan memberikan informasinya seperti data pasar, jenis mobil yang laku di pasaran, harga tanah di sini, dan lainnya. Nanti mereka yang akan menentukan," ucap Jongkie.
"Sekarang aspek-aspek yang dipertanyakan tadi sedang dipelajari. Tapi kami sudah memberikan informasi-informasi yang mereka perlukan. Kita tunggu saja sampai mereka bilang oke," tambahnya.
Baca juga: Mobil Korea Lebih Baik dari Mobil Jepang? |
Jongkie juga memaparkan hal-hal lainnya yang membuat pabrikan asal Korea Selatan semangat untuk melakukan investasi di Indonesia, salah satunya membuat pabrik.
"Tadi saya beri masukkan bahwa labor cost (biaya tenaga kerja) di Korea itu meningkat tiap tahunnya. Kalau dia masih bertahan untuk berjualan di Indonesia dengan skema impor, mereka akan kalah dengan yang produksi di dalam negeri. Karena harganya akan jauh lebih mahal," paparnya.
"Jadi mereka harus cari production base di luar sebagaimana yang dilakukan China ataupun Jepang beberapa puluh tahun kebelakang. Labor cost itu soalnya berpengaruh sekali terhadap harga jual," tutupnya.
Gak Cuma K-Pop, SUV Asal Korea Ini Ganteng Juga Loh, Simak Videonya:
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar