"Dari teman- teman teknis kalau dia 150 kVa (Kilovolt ampere) dia bisa ngisi 2 menit aja," ujar Vice Presiden Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito, kepada wartawan, di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di ICE BSD, Jumat (3/8/2018).
Namun waktu dua menit itu bukan untuk mobil listrik murni, melainkan plug-in hybrid. Sedangkan untuk jarak tempuh yang mampu dicapai setelah pengisian tergantung kendaraannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pertamina Buat SPLU Mobil Listrik |
"Jarak tergantung kendaraannya apa, kalau BMW i8, 37 km karena kan ini plug-in hybrid," kata Vice President of Corporate Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania.
Untuk awal lebih lanjut Adiatma menjelaskan, alat pengisian energi mobil listrik dari Pertamina akan digabung dengan SPBU Pertamina. Namun ke depannya mungkin lebih meluas lagi.
"Nanti kan jumlahnya terus meningkatkan mobil listrik itu nanti akan luar biasa pertumbuhannya, ke depan kita akan mendekati kepada konsumen jadi bisa seperti di kantor-kantor nanti kita bikin seperti ini," lanjutnya.
Pertamina menyebut alat pengisian baterainya sebagai Pertamina Green Energy Station. Pertamina Green Energy Station (GES) didasari oleh pergeseran global dunia otomotif dari Internal Combustion Engine (ICE) ke Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Electric Vehicles (EV), yang ditandai dengan pergantian penggunaan bahan bahan bakar jenis bensin menjadi baterai PHEV dan EV. Hal ini diprediksi akan menjadi subsitusi bagi pengisian fuel untuk kendaraan yang saat ini dijalankan oleh Pertamina.
Menurut Adiatma, teknologi GES terdiri 3 konsep utama yakni Konsep Green yang memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di area SPBU, kedua Konsep Future yang memiliki EV Charging Station, dan yang ketiga Konsep Digital dimana pembayaran di SPBU cashless dengan MyPertamina serta dilengkapi dengan self-service.
"Pertamina melihat bahwa bisnis pengisian baterai akan menjadi bagian integral dari bisnis SPBU Pertamina di masa depan, untuk itu kerja sama dengan produsen mobil listrik seperti BMW Group sangat diperlukan," imbuh Adiatma.
Tonton juga 'Simpel dan Imut, Mobil Listrik Wuling Curi Perhatian di GIIAS':













































Komentar Terbanyak
Kandasnya Mimpi Mobil Nasional dan Cita-cita Prabowo Bikin Mobil RI
Tahun Depan Vietnam Larang Motor Bensin, Jepang Peringatkan Ancaman PHK
Sudah Banyak yang Gagal, Seberapa Penting Indonesia Punya Mobil Nasional?