Jokowi Bahas Soal Mobil Listrik, Ini Kata Gaikindo

Jokowi Bahas Soal Mobil Listrik, Ini Kata Gaikindo

M Luthfi Andika - detikOto
Kamis, 19 Apr 2018 13:11 WIB
Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menperin Airlangga Hartarto dan Wakil Presiden PT Toyota Astra Motor Henry Tanoto melihat-lihat mobil di IIMS 2018Foto: Andhika Prasetia/ detikcom
Jakarta - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan transformasi industri otomotif ke era listrik tidak akan membuat industri otomotif menciut. Bahkan Jokowi meyakini era mobil listrik akan menjadi peluang baru bagi industri otomotif di Indonesia.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pun menyambut semangat Jokowi tersebut. Seperti yang disampaikan Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi.

"Bagus dong," ujar Nangoi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pak Menteri (Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto) mengatakan pada 2025 itu sudah mencapai 20 persen (kendaraan ramah lingkungan-Red). Kalau mobil listrik itu kan mobil yang low emission, jadi step-nya dari mobil konvensional, hybrid, plug in hybrid, dan itu nanti baru listrik arahnya ke sana. Ini harus ditopang dengan peraturan yang betul dan pemerintah masih menggodok," ujar Nangoi.



Nangoi pun berharap agar pemerintah benar-benar menerapkan peraturan yang pasti akan kendaraan listrik di Indonesia. "Kalau saya ngobrol sama Pak Menteri, harusnya semua aturan (mengenai kendaraan ramah lingkungan-Red) tahun ini sudah beres," ujar Nangoi.

"Kalau langkah sudah ada (aturan mengenai kendaraan listrik-Red), infrastuktur harus siap. Pertanyaannya, apakah infrastruktur mobil listrik sudah siap? Dan ini harus jelas dari pemerintah. Karena Industri hanya mengikuti saja," ujarnya.

Jokowi dalam sambutannya di IIMS 2018 mengatakan revolusi industri 4.0 akan mengarah ke industri otomotif. Revolusi industri 4.0 ini akan memiliki dampak juga pada industri otomotif.



Dampak yang pertama, kata Jokowi, berdasarkan informasi yang ia terima, jumlah komponen otomotif di mobil listrik lebih sedikit. Setidaknya, mobil listrik hanya menggunakan 1/10 komponen dari mobil konvensional yang saat ini masih ada. Kedua, karena mobil listrik merupakan mesin yang jauh lebih sederhana, maka mobil listrik jauh lebih jarang mogok dan lebih jarang diperbaiki, kata Jokowi. Alhasil, ke depan pekerjaan di bengkel akan seperti itu. Tapi, itu hanya kemungkinan-kemungkinan pesimistis yang didengar oleh Jokowi.

"Dampak dari sektor e-commerce yang namanya sharing ekonomi, di sektor angkutan mobil, di Indonesia kita kenal Go-Car, Grab Car. Pelanggan bisa mengakses angkutan mobil dengan menggunakan aplikasi mobile. Dan saya dapat informasi juga bahwa perusahaan mobil BMW, sedang menjalankan eksperimen abonemen mobil BMW. Nggak usah beli mobil, tapi bayar abonemen bulanan. Dengan aplikasi bisa mengakses mobil kapan saja. Tren seperti ini harus kita baca. Akhirnya banyak yang menyampaikan anggapan ngapain masih beli mobil kalau bisa mengakses transportasi mobil kapan saja dan di mana saja dan kalau orang tidak beli mobil tapi hanya panggil mobil dari waktu ke waktu? Dan kalau mobil listrik semua yang komponen sedikit dan jarang masuk bengkel, akhirnya industri otomotif menciut. Itu prediksi-prediksi dan itu yang saya nggak percaya. Kalau yang pesimis-pesimis seperti itu saya nggak percaya," ucap Jokowi diiringi tepuk tangan hadirin di pembukaan IIMS. (lth/ddn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads