Tidak tanggung-tanggung kejuaraan tersebut akan diikuti berbagai mobil listrik dari seluruh Asia seperti China, Jepang, Singapore, Malaysia, dan lainnya.
"Dari awal kita buat mobil listrik ini sejak 2012 dan terus dikembangkan sehingga sekarang kami sudah siap. Mobil 2017 kami sudah lebih efektif, pengereman dan gas-nya sudah baik pula walau masih independen," papar Luqman Adi Prasetya selaku ketua tim riset mobil listrik Arjuna UGM kepada wartawan di area GIIAS kemarin (16/08/2017).
Mobil listrik tersebut telah disempurnakan dengan memakai motor ENSTROJ - Emrax 208, 80Kw Low Voltage yang dikawinkan dengan batrai Samsung 2500 Ah 3.7V lithanium ion. "Memakai Kelly KBL 96351E, 24-96V 350A, BLDC mobil kami sudah bisa mencapai laju maksimum 80-100 km," ujar Luqman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menggunakan 13 OZ Racing pada rim depan dan 13 Engkei di rim belakang yang dipasang ban dari hooster ukuran 20.5 x 7.0 - 13(slick), mobil listrik buatan Arjuna lebih ringan dan slalom yang baik. "Mobil kita buat lebih sempurna untuk slalom dengan ukuran ban yang pas dan grip yang telah dipasang dengan merk Tokico & Bremboo," paparnya.
Untuk menambah kesolid-an berkendara, ia menyisipkan suspensi Sram rock Shock Vivid R2C dengan drivetrain LSD Drefler Drifferential. Wheel track nya pun telah dirancang sebesar 1300mm dan wheel base 1550mm.
Tidak bertarung sendiri, tim Arjuna dari UGM ini mendapat dukungan dari Suzuki dalam hal pendanaan. "Sebuah kebanggaan tersendiri untuk kami karena Suzuki mau berkolaborasi demi kesuksesan kami di Jepang nantinya," ujar Luqman. (lth/ddn)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?