Dikatakan CEO Aston Martin Jakarta dan McLaren Jakarta, Irmawan Poedjoadi volume penjualan supercar berbeda dengan mobil lainnya yang diproduksi secara massal. Sehingga, mengikuti ajang pameran seperti GIIAS tidak efektif bagi penjualan mereka.
Selain itu, biaya sewa booth untuk pameran juga dinilainya tidak sebanding dengan penjualan supercar yang tidak sebanyak mobil biasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain alasan tersebut, Irwan juga membeberkan karakter pembeli supercar berbeda dengan mobil pada umumnya. Mereka lebih senang untuk membeli mobil lewat telepon ketimbang harus mengikuti pameran yang notabene banyak dipenuhi oleh para pengunjung.
"Kalau kita buka showroom, ada pembelinya? Ga ada. Hanya lewat telepon saja. Apalagi kalau mau crowded-crowded gitu (seperti pameran). Itu hanya jadi ruang pamer saja. Kita jadi magnet pendatang buat orang-orang," ungkapnya.
(nkn/ddn)












































Komentar Terbanyak
Viral Pajero Pakai Tot-tot Wuk-wuk, Sopirnya Ditegur Malah Nantangin!
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung