Donasi berupa cutting engine tersebut diberikan PT SIS kepada SMKN 2 Tangerang. Mesin K14B berkapasitas 1.300 cc tersebut merupakan salah satu varian dari mesin Suzuki Ertiga.
"Mesin tersebut nantinya berfungsi sebagai sarana atau alat peraktik bagi siswa sekolah. Dengan mesin itu kami berharap siswa juga semakin termotivasi untuk mempelajri mesin Suzuki dan perkembangan dunia otomotif secara umum," papar R. Uchiki, Head of Strategic Planning SIS yang menyerahkan mesin tersebut kepada perwakilan SMKN 2 Tangerang, di arena Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015, ICE-Serpong, Tangerang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, kata Uchiki, kehadirannya akan memberikan tambahan wawasan dan keterampilan para anak didik untuk mengejar gerak kemajuan di dunia otomtif. Terlebih mesin yang didonasikan tersebut menggunakan teknologi baru dan digunakan oleh varian Suzuki yang terbilang baru pula.
"Itu penting, karena dunia otomotif juga terus berkembang," paparnya.
Selain menyerahkan donasi berupa cutting engine untuk keperluan parktik siswa, pada kesempatan tersebut, SIS juga melakukan edukasi kepada siswa tentang cara berkendara yang baik dan benar.
Edukasi yang dikemas dalam talk show itu mendaulat pereli nasional Rally Marina, sebagai pembicara. Dalam pesannya, Marina mengatakan, kunci dari berkendara yang baik dan benar adalah, kesiapan mental.
"Mental seperti apa? Yakni tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain, serta memahami bahwa di luar kita juga ada orang lain yang juga berhak menggunakan jalan secara aman dan nyaman," paparnya.
Mentalitas seperti itu, terkait dengan kedewasaan dan cara berpikir seseorang. Oleh karena itulah, kata Marina, Surat Izin Mengemudi (SIM) diberikan kepada mereka yang telah berhak yakni berusia minimal 17 tahun.
Pasalnya, pada usia itulah, mentalitas dan kedewasaan seseorang sudah mulai matang. Selain faktor mental, cara berkendara yang baik juga terkait dengan pemahaman dan keterampilan seseorang dalam mengendalikan dan mengenali kendaraan yang digunakan. Dan faktor lain yang tak kalah penting adalah, pemahaman terhadap rambu atau ketentuan lalu-lintas.
(arf/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini