"Karena, tujuan kami bukanlah penjualan semata-mata. Sehingga, kami tidak mematok target berapa yang harus kami jual," tutur General Manager Product Planning and Marketing Strategy NMI Budi Nur Mukmin, di sela-sela peluncuran di arena GIIAS 2015, ICE Serpong, Tangerang, Kamis (20/8/2015).
Menurutnya, dengan memboyong Nissan X-Trail versi hybrid itu, NMI ingin mengedukasi masyarakat tentang teknologi ramah lingkungan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya, dengan memberi insentif pajak kepada mereka karena telah menggunakan mobil ramah lingkungan. Sehingga harga mobil berteknologi ini lebih murah," papar Budi.
Sedangkan tujuan ketiga adalah, ketika pemerintah memberlakukan kebijakan insentif bagi pengguna mobil hybrid, dan mobil itu memasyarakat, maka masyarakat sudah siap.
"Saat ini pajak mobil hybrid di Indonesia besar, karena ada motor listriknya sehingga menambah besaran pajak," ujarnya.
Sedangkan, harga yang dipatok saat ini, yakni Rp 600 juta diklaim Budi cukup kompetitif. Namun, harga itu bisa naik atau sebaliknya, turun.
"Hal ini tergantung kurs mata uang. Karena nilai tukar mata uang kita saat ini naik turun," ucapnya.
Dia juga menambahkan, saat ini pengetahuan masyarakat terhadap mobil hybrid juga terus meningkat. Terbukti, beberapa merek yang menawarkan sedan hybrid juga berhasil menggaet konsumen.
"Artinya, kalau melihat pengalaman brand lain bisa ratusan unit terjual, tentunya kami juga optimistis Nissan X-Trail ini bakal lLaku di Indonesia,β ujarnya.
Terlebih, kata Budi, hingga saat ini belum ada varian SUV hybrid yang dipasarkan di Tanah Air. βTentunya ini menjadi peluang besar bagi kami," imbuh Budi.
(arf/ddn)
Komentar Terbanyak
Begini Pengakuan Polisi Sopir Rantis yang Lindas Affan Kurniawan
Pajak Mobil Indonesia Dicap Paling Tinggi Sedunia
Bayangin Aja! Pajak Toyota Avanza Rp 150 Ribu, Nggak Ada Gesek 5 Tahun Sekali