Di media sosial viral video rombongan mobil Toyota Fortuner menggunakan strobo dan sirine. Rombongan Fortuner itu juga dikawal oleh dua mobil polisi.
Dalam video itu, rombongan pengguna Toyota Fortuner tersebut melakukan konvoi dengan jumlah kendaraan yang cukup banyak. Di depan, jalan dibuka oleh dua mobil patwal polisi.
Tampak rombongan Fortuner itu memenuhi dua lajur di exit tol. Beberapa Fortuner di antaranya menggunakan strobo dan sirine. Saat mobil-mobil melewati perekam video, mereka kompak membunyikan sirine seperti mobil petugas polisi. Strobo biru juga berkedip-kedip layaknya mobil prioritas. Bahkan di belakang ada yang menggunakan sirine mirip seperti suara mobil pemadam kebakaran. Padahal, Fortuner yang menggunakan strobo dan sirine itu adalah kendaraan pribadi, terbukti dari warna pelat nomornya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praktisi keselamatan berkendara dan Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan strobo dan sirine seharusnya hanya digunakan oleh aparat yang bertugas. Sayangnya, perangkat itu banyak disalahgunakan oleh pengguna kendaraan pribadi.
"Strobo sebenarnya digunakan oleh aparat yg sedang bertugas dan resmi. Itu bisa dipertanggungjawabkan. Tapi di Indonesia banyak pengemudi yang memasang dan menggunakan strobo untuk pemanfaatan diri sendiri. Misalnya biar gaya, gagah, tampil beda atau untuk nyuruh pengemudi di depan supaya minggir. Ini sih sudah mempermalukan diri sendiri dan biar masyarakat yang menilai," kata Sony kepada detikOto, Senin (3/6/2024).
Sony juga menyoroti konvoi mobil dengan jumlah kendaraan yang banyak di video itu. Menurutnya, area jalan raya adalah milik publik untuk kepentingan bersama.
"Konvoi, bikin film, demo dan lain-lain itu kan sifatnya sudah mengganggu. Kecuali sudah ada izin jauh-jauh hari dan ditutup areanya. Pada video tersebut saya nggak tahu izinnya, boleh-boleh aja bikin-bikin yang seperti ini, tapi menilai nantinya kan masyarakat. Misalnya tugas aparat polisi apakah sdh mengedukasi dan memberi contoh? Kemudian pihak komunitas apa nggak sebaiknya memberi hal-hal positif kepada masyarakat. Jangan sampai hal serupa diikuti oleh pihak lain atau cara pengamanannya tidak sesuai prosedur malah timbul kecelakaan atau konflik," beber Sony.
"Ayolah kita-kita sebagai pengguna fasilitas umum, bijak dalam melihat dan mempertimbangkan baik/buruknya aktivitas yang akan dilakukan. Semua ini demi memperbaiki keamanan berlalulintas buat generasi kita nantinya," sambungnya.
Sementara itu, warganet juga mempertanyakan pengawalan polisi terhadap komunitas Fortuner ini. Padahal, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengarahkan kepada anggotanya jika ingin melakukan pengawalan agar lebih selektif.
"Terkait dengan pengawalan, saya kira ini sudah diatur oleh Peraturan Kakorlantas, sehingga tentunya ini tinggal kita laksanakan. Namun di sisi lain terkait dengan pengawalan kegiatan masyarakat ini yang sering banyak mendapatkan protes," kata Sigit, pada Maret 2023.
"(Seperti berita) heboh rombongan moge dikawal masuk tol, keluhan sopir truk lihat konvoi mobil mewah yang dikawal, viral sepeda dikawal polisi ambil jalur kanan. Jadi hal-hal ini kemudian menjadi perhatian publik. Tolong yang begini-begini rekan-rekan lebih selektif," sambung Sigit sembari memberi contoh-contoh keluhan masyarakat.
Lanjut Sigit menambahkan, apabila kebutuhannya tak terlalu mendesak, maka anggota Patwal harus mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku. "Saatnya lampu merah berhenti. Lampu hijau baru jalan. Jadi kita kawal itu untuk ketertiban rombongan. Bukan kemudian memberikan dia prioritas-prioritas boleh melanggar," tambah Sigit yang berbicara langsung di hadapan anggota Polri.
detikOto sedang mengontak komunitas pengguna Toyota Fortuner mengenai video viral ini. Namun, hingga berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari mereka.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?