Lalu Lintas Bangkok Macet Kayak Jakarta, tapi Udaranya Tetap Bersih

Laporan dari Thailand

Lalu Lintas Bangkok Macet Kayak Jakarta, tapi Udaranya Tetap Bersih

Septian Farhan Nurhuda - detikOto
Sabtu, 02 Des 2023 10:30 WIB
Lalu lintas di Bangkok, Thailand.
Jalan raya di Bangkok, Thailand. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikoto
Bangkok -

Lalu lintas di Bangkok, Thailand kerap kali padat seperti di DKI Jakarta, Indonesia. Meski demikian, kualitas udara di kawasan setempat tetap bersih dan layak dihirup. Lho, kok bisa ya?

Baru-baru ini, redaksi detikOto mengunjungi Bangkok untuk memenuhi undangan MG Motor. Menurut pengamatan kami, jalan raya di area hiburan, pusat perbelanjaan dan jalan tol sering dipadati kendaraan.

Tingkat kepadatannya memang tak separah Jakarta di jam-jam kerja. Namun, kemacetan lalu lintas tetap ada di kawasan setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini macet juga kalau jam-jam pulang kerja. Di atas jam 6an sore itu jalan raya sangat ramai," ujar Anan selaku pemandu wisata kami selama berada di Bangkok, Thailand.

Kualitas udara di Bangkok.Kualitas udara di Bangkok. Foto: AirVisual

Menariknya, meski macetnya hampir mirip Jakarta, namun kualitas udara di Bangkok tetap baik. Menurut pantauan kami di laman AirVisual, angka polutan di kawasan setempat selalu rendah selama empat hari berturut-turut. Bahkan, indikatornya menunjukkan keterangan 'good' dengan latar hijau.

ADVERTISEMENT

Rendahnya polusi udara di Bangkok juga bisa terlihat melalui gedung-gedung tingginya yang tak terhalang kabut seperti di Jakarta. Sehingga, bangunan-bangunan yang lokasinya berada jauh tetap kelihatan jelas dari ketinggian.

Disitat dari laman C40, Bangkok sebenarnya pernah mengalami masalah polusi seperti di Jakarta. Hanya saja, pemerintah setempat melakukanya banyak 'gebrakan' untuk menurunkan polutan di kawasan tersebut.

Lalu lintas di Bangkok, Thailand.Lalu lintas di Bangkok, Thailand. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikoto

Ketika beberapa titik di Bangkok dihadapkan pada polusi udara PM2.5, otoritas setempat mengumumkan fenomena tersebut sebagai agenda nasional dan semua pemangku kepentingan harus melakukan tindakan yang efektif untuk meningkatkan kualitas udara di sana.

Kala itu, Bangkok membentuk Komite Pencegahan dan Solusi Polusi Udara yang dikepalai gubernur setempat. Komite tersebut kemudian menentukan langkah-langkah jangka pendek dan jangka panjang untuk menangani masalah polusi.

Langkah-langkah jangka pendek yang diambil yakni:

1. Meningkatkan frekuensi pembersihan jalan dan penyiraman air untuk memerangkap debu

2. Meningkatkan pos pemeriksaan dan melarang semua mobil yang mengeluarkan asap hitam

3. Berkoordinasi untuk mengatasi kemacetan lalu lintas dan mempromosikan sistem transportasi umum

4. Melarang pembakaran sampah dan pembakaran terbuka

5. Mengontrol secara ketat debu dari konstruksi Skytrain

6. Mengendalikan dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan debu dari konstruksi bangunan

7. Meningkatkan area hijau

8. Mengendalikan emisi polusi dari pabrik-pabrik industri agar sesuai dengan standar

9. Membagikan masker bedah dan informasi tentang cara mencegah PM2.5, terutama untuk anak-anak, pasien, dan orang tua, dll.

Sementara, langkah-langkah jangka panjang yang diambil yakni:

1. Meningkatkan standar emisi polutan kendaraan bermotor dan kualitas bahan bakar

2. Mengembangkan jaringan untuk sistem angkutan umum multi-moda

3. Mempromosikan pemanfaatan sistem angkutan umum

4. Menyediakan bangunan "Park&Ride" untuk mempromosikan sistem transportasi umum

5. Meningkatkan area hijau.

"Pemerintah berusaha menekankan langkah-langkah pengendalian PM2.5 dan memberikan pengetahuan tentang pencegahan PM2.5. Selain itu, BMA juga meningkatkan saluran untuk mendistribusikan informasi tentang kualitas udara kepada warga untuk membantu mereka memahami masalah kualitas udara, dan untuk menciptakan jaringan kerja sama," demikian bunyi penjelasan di laman C40.




(sfn/lth)

Hide Ads