Oya, perkenalkan, nama saya Syafwan Alhamda. Saya di sini ingin sedikit bercerita mengenai Bajaj Pulsar 200 cc DTS-i yang saat ini saya gunakan. Pertama kali saya membeli motor tersebut pada bulan Mei 2008, saya sempat takut, wah nanti jangan-jangan indennya lama lagi.
Hal ini menurut saya sangat beralasan, sebab, saat itu Bajaj masih terbilang baru masuk ke Indonesia dan kebanyakan motornya pun masih didatangkan langsung dari negara asalnya, India. Tapi ternyata dugaan saya salah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Impresi pertama yang saya rasakan sangat luar biasa. Sebab, Selain memiliki desain bodi yang aduhai, mesin Pulsar 200cc pun saya rasa sangat tangguh. Bunyi yang dikeluarkan knalpotnya pun terbilang sangat halus sehingga tidak menimbulkan polusi suara bagi lingkungan. Hal ini penting, karena saya pulang hampir selalu lewat dari tengah malam.
Dan yang lebih mengasyikan lagi, selama saya memakainya, saya merasa Pulsar 200cc itu sangatlah irit bahan bakar. Bayangkan saja, setiap hari saya harus menempuh perjalanan jauh melewati 3 provinsi dan 3 kota.
Mulai dari rumah saya di kawasan Pondok Aren yang sudah masuk wilayah Banten, menuju ke kampus di daerah Senayan, Jakarta. Dan tidak sampai disitu, Saya pun juga masih harus menuju daerah Bekasi Timur yang masuk wilayah Bekasi, Jawa Barat, yang menjadi rumah gebetan Saya, hehehehehe.
Dengan jarak yang sebegitu jauh, Pulsar 200cc ternyata tidak menguras kantong Saya. Dan saya pun masih 'sanggup' ngejajanin gebetan yang sudah 11 bulan Saya kejar tadi. Doa'in Saya ya, semoga hatinya bisa luluh melihat pengorbanan Saya tersebut. (tbs/tbs)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini