Area parkir sepeda motor di Bandara Ngurah Rai, Bali, kini terisi sejumlah sepeda motor yang 'dibuang' pemiliknya. Motor-motor itu ditinggal begitu saja selama bertahun-tahun. Jumlahnya sampai ratusan, kondisinya mengenaskan.
Pengganti Sementara (Pgs) General Manager PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Ngurah Rai, Iwan Novi menuturkan bahwa ada sekitar kurang lebih 100 unit sepeda motor yang terbengkalai tanpa pemilik. Pihak bandara saat ini masih berusaha melacak identitas pemilik motor.
"Mekanisme layanan parkir di Bandara I Gusti Ngurah Rai tidak memungkinkan kami untuk mengetahui pemilik kendaraan bermotor tersebut. Tapi kami sudah mengupayakan kerja sama dengan instansi yang berwenang untuk mencari tahu kepemilikan dari kendaraan bermotor tersebut," kata Iwan dalam keterangan tertulis dikutip dari detikBali, Senin (4/12/2023).
Jenis motornya bermacam-macam, mulai dari Scoopy, Vario, Mio, Kawasaki KLX hingga Supra. Iwan menyebut ratusan motor yang terlantar itu punya durasi parkir yang berbeda-beda, mulai dari tiga bulan sampai tujuh tahun yang lalu.
Sekedar informasi, tarif parkir inap di Bandara Ngurah Rai untuk sepeda motor pada 2016 adalah Rp 16 ribu per hari. Kemudian, sejak 2021 tarif naik menjadi Rp 28 ribu per hari. Wah, bayangkan saja, jika tujuh tahun, berapa dendanya, detikers?
Dilansir detikBali, konsidi motor yang ditinggal itu sudah kotor dan berlumut. Beberapa jok sepeda motornya bahkan ada yang sudah sobek hingga terkikis habis. Plat nomornya sudah mulai karatan dan berdebu. Selain itu, hampir semua motor disana sudah pajak mati.
Meski begitu, motor masih dalam keadaaan aman karena rodanya dirantai. Helm yang tergantung di kaca spion juga masih utuh.
Untuk mengatasi hal tersebut, Bandara Internasional Ngurah Rai bakal berkolaborasi dengan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. Mereka sedang menyusun mekanisme baru untuk menangani sepeda motor yang dibiarkan terbengkalai di area parkiran bandara.
Simak Video "Video: Viral Oknum Patwal di Puncak Pepet Pemotor Berujung Pencopotan"
(din/din)