Video anak tersangkut di ban motor viral di sosial media. Berikut pelajaran penting dari peristiwa itu agar tidak terulang di kemudian hari.
Membonceng anak tidak bisa sembarangan. Apalagi usianya masih sangat kecil dan rentan untuk dibonceng naik motor. Butuh pengamanan ekstra supaya anak tidak terjatuh ataupun tersangkut dari motor. Jangan sampai anak tersangkut di motor seperti yang tengah viral di sosial media belakangan ini.
Dalam video yang beredar di media sosial Twitter, terlihat anak dalam posisi tersangkut di bagian belakang motor. Posisinya pun sulit untuk dievakuasi dan kakinya terlipat. Hingga akhirnya, sejumlah pria yang menolong bocah tersebut mematahkan sokbreker dan melepas baut-baut pada gir motor. Santer dikabarkan sang anak selamat namun kakinya harus diamputasi. Tak diketahui dengan pasti kronologi saat kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pada proses evakuasi terlihat ada kain yang juga menyangkut di sokbreker motor. Diduga kuat, kain itu merupakan gendongan yang dipakai saat membonceng sang anak.
Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia Sony Susmana mengingatkan bahwa boncengan dengan anak memang harus menggunakan pengamanan ekstra seperti menggunakan safety belt khusus. Pengaman itu, kata Sony, harus tersambung dengan pengendara atau penumpang dewasa yang mendampingi.
"Anak kecil yang ketika duduk sempurna di sadel jok motor tapi kakinya tidak sampai ke footstep, artinya dia selayaknya didampingi penumpang dewasa untuk penjagaan dan ada safety belt khusus yang tersambung ke rider," jelas Sony saat dihubungi detikOto, Rabu (24/5/2023).
Hal itu, kata Sony, dilakukan untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Apalagi kalau membonceng anak batita yang masih sangat rentan apabila terjatuh. Makanya penggunaan pengaman khusus itu sangat diperlukan bila ingin membonceng bocah di motor. Bila dirasa tidak memiliki perangkat keamanan yang cukup maka sebaiknya tidak memaksakan membonceng anak naik motor.
"Wajib (pakai pengamanan khusus) hanya memang enggak ada di undang-undang lalu lintas. Jadi susah diterapkan. Kalau enggak sadar bahaya dan budayanya masih rendah pasti pada enggak mau," tambah Sony.
"Kalau enggak bisa memberikan jaminan keamanan dan enggak paham keselamatan si anak, lebih baik jangan dibonceng motor," tambah Sony.
(dry/rgr)
Komentar Terbanyak
Penjualan Mobil Ambrol, Ekonomi Indonesia Tidak Baik-baik Saja
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Harga BYD Atto 1 Gak Masuk Akal, VinFast Bilang Begini