Fenomena pemotor menggunakan sarung tangan oven saat berkendara rupanya tidak hanya terjadi di Indonesia. Sejumlah pemotor di China juga menggunakan sarung tangan oven itu saat berkendara.
Beberapa tahun terakhir, fenomena pemotor menggunakan sarung tangan bermunculan di Indonesia. Hal itu banyak dilakukan oleh pemotor yang kebanyakan berasal dari kaum hawa. Tujuannya unik, melindungi tangan yang memegang setang motor dari paparan sinar matahari langsung.
![]() |
Sarung tangan besar itu diikat di setang motor, dan tangan hanya tinggal masuk serta memegang setang. Tapi ternyata hal serupa juga terjadi di China. Dalam pantauan tim detikOto ke dua kota di Negeri Tirai Bambu yakni Shanghai dan Wuhu, hampir semua pemotor menggunakan sarung tangan mirip sarung tangan oven.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak juga yang mengenakan jaket tebal dalam posisi terbalik dan diikat ke setang motor. Hal tersebut dilakukan untuk melindungi tangan supaya tidak beku saat cuaca dingin.
Saat kunjungan, cuaca di Wuhu maupun Shanghai memang cukup dingin yakni sekitar 8-10 derajat Celcius. Ditambah lagi kondisinya hujan dan angin sehingga membuat udara tambah dingin. Berada di luar ruangan dalam waktu 10 menit tanpa sarung tangan, rasanya tangan sudah beku.
Untuk itu banyak yang mengakalinya dengan penggunaan sarung tangan tebal tersebut. Sejatinya, hal tersebut memang umum dilakukan di negara dengan cuaca dingin. Tapi kalau di Indonesia dengan cuaca panas sebaiknya tidak dilakukan. Penggunaan sarung tangan oven untuk berkendara jelas membahayakan.
Instruktur Safety Riding Citra Ayu Lestari beberapa waktu lalu mengatakan bahwa sarung tangan oven itu mengurangi daya gerak jari dan tangan saat berkendara.
"Bahaya banget, tangan kita masuk ke dalam Oven Glove, motor jatuh kita akan ikut jatuh ketarik tangan kita. karena itu kan diikat di spion kalau nggak salah sama dicantelin di stang motor, jadi kita kalau mau mengerem pun jari-jari kita enggak leluasa untuk narik tuas rem itu bahayanya," tutur Citra beberapa waktu lalu.
Kalaupun mau menghindari panas atau dingin, pemotor disarankan menggunakan menggunakan sarung tangan biasa yang memang diperuntukkan berkendara.
"Di sini salah kaprah, biar nggak belang dan nggak ribet untuk lepas sarung tangan," tambah Citra.
(dry/din)
Komentar Terbanyak
Heboh Polantas Tanya 'SIM Jakarta', Begini Cerita di Baliknya
Sertifikat Kursus Nyetir Jadi Syarat Bikin SIM, Gimana kalau Belajar Sendiri?
Dulu Rp 76 Juta, Kini Tembus Rp 200 Juta! Kenapa Harga Mobil LCGC Naik Terus?