Peran helm sangat penting untuk pengendara maupun penumpang sepeda motor. Helm berfungsi penting untuk melindungi kepala saat terjadi benturan akibat kecelakaan.
Namun, diberitakan Financial Express, di India yang juga memiliki undang-undang helm nasional, mendapatkan respons yang tidak menerima aturan tersebut. Beberapa kelompok secara terang-terangan berjuang melawan dan menentang undang-undang ini. Salah satu kelompok tersebut dapat ditemukan di kota Pune baru-baru ini yang melakukan protes dengan cara mengubur helm.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Peningkatan Standar Keamanan Helm MotoGP |
Sebuah kelompok anti-helm tersebut menamakan dirinya Helmet Sakti Virodhi Kruti Samiti, yang artinya helm adalah seperangkat antagonis kekuasaan. Inti dari protes itu adalah untuk melawan peningkatan penegakan hukum wajib helm oleh pemerintah India di kota itu selama dua minggu terakhir. Setidaknya polisi setempat telah memberikan 9.500 surat tilang kepada pengendara motor yang tidak memakai helm saat itu.
Kelompok ini mengklaim bahwa mereka benar-benar percaya pada keselamatan, tetapi mereka juga percaya bahwa adalah akal-akalan pemerintah. Selain itu, mereka yang tidak percaya pentingnya helm. Karena, lalu lintas kota jarang melebihi 30 km/jam, maka tidak ada risiko cedera kepala yang signifikan dalam kecepatan rendah.
Asumsi ini jelas tidak benar, banyak pengendara motor yang tewas di jalan bahkan dalam keadaan berhenti. Kecelakaan lalu lintas tidak hanya disebabkan oleh kecepatan tinggi.
Baca juga: Shoei Pamer Helm Canggih di Pameran CES |
Alasan paling menarik lainnya yang menjadi motif kelompok tersebut adalah mereka percaya helm meningkatkan cedera tulang belakang dan bahkan kerontokan rambut. Memang benar bahwa dalam kasus yang sangat jarang, berat tambahan helm di kepala Anda dapat menyebabkan cedera tambahan. Namun, jumlah nyawa yang diselamatkan oleh helm jauh melebihi jumlah kasus seperti ini.
Selain itu tidak ada juga bukti medis bahwa mengenakan helm dapat menyebabkan masalah tulang belakang. Mengenai kerontokkan pada rambut hal itu bisa terjadi jika helm longgar yang terus-menerus bergesekan dengan kulit kepala. Hal ini tidak akan terjadi pada helm yang pas di kepala.
Para aktivis yang menentang aturan ini akan terus melakukan aksi mereka, beberapa di antaranya lebih memilih menggunakan turban daripada helm saat mengendarai motor.
Simak juga video 'Helm Anti Ngantuk hingga Teknologi Smart City Dipamerkan di Indocomtech':
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?