Salah satu pengguna motor Bajaj Pulsar yakni Bang Jack beranggapan dengan mengunjungi titik Nol Kilometer Sabang sudah seperti naik haji.
"Bagi bikers yang ke titik nol Sabang itu seperti naik haji, mambrur," ujar Bang Jack kepada detikOto disela-sela acara touring komunitas Pulsar Owner Indonesia (Power) di Sabang, Senin (4/7/2011).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bang Jack sendiri sebenarnya mengalami patah tulang bahu ketika dalam perjalanan menuju titik nol kilometer Sabang, tepatnya di Kalianda, Lampung ke arah Sumatera Selatan. Ia pun hanya mendapatkan perawatan tradisional saja (urut).
Namun dengan penuh semangat Bang Jack pun tidak berhenti mengendarai motor Pulsar 200 cc keluaran 2008.
Pria berusia 61 tahun itu terus melanjutkan perjalanan demi cita-cita yakni menginjakan kaki di pulau paling barat Indonesia itu.
"Saya terus lanjutkan perjalanan, ya begini adanya. Bahu saya patah," kata pria asli Sumatera Barat itu.
Bang Jack harus sempat menceritakan kejadian yang menimpa dirinya. Saat itu ia sedang berjalan di kecepatan 60 km/jam.
Namun karena ada seorang pengendara motor sambil menggunakan telepon genggam, lantas ia pun mengurangi kecepatan hingga 20 km/jam.
Sialnya ia pun tidak bisa mengandalikan motor ketika mencoba menyalip pengendara di depannya, akibatnya ia terjatuh dan patah tulang bahu.
Teman-teman dalam komunitas Power pun mencoba menyarankan agar tidak melanjutkan perjalan ke titik nol Sabang, namun Bang Jack bersikeras untuk melanjutkan hinga sampai titik nol Sabang.
"Pengendara itu personil TNI. Saya coba cari selamat, namun bukannya selamat malah cedera, tapi saya teruskan perjalanan," tandas pria yang bekerja di salah satu instansi pemerintah di Pontianak itu.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah