Bisa-bisanya Fortuner Pindah Jalur hingga Tabrak Innova

Bisa-bisanya Fortuner Pindah Jalur hingga Tabrak Innova

Dina Rayanti, Rizky Adha Mahendra - detikOto
Rabu, 05 Nov 2025 09:09 WIB
Kecelakaan lalu lintas terjadi antara Toyota Fortuner dengan Kijang Innova di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan (Jaksel). (dok. ist)
Foto: Kecelakaan lalu lintas terjadi antara Toyota Fortuner dengan Kijang Innova di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan (Jaksel). (dok. ist)
Jakarta -

Toyota Fortuner yang tengah melintas di jalur cepat Jalan Rasuna Said tiba-tiba pindah ke jalur lambat dan menabrak Innova. Kok bisa?

Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Toyota Fortuner dan Kijang Innova terjadi di Jalan Rasuna Said, Jakarta kemarin. Terlihat Toyota Fortuner itu dalam posisi miring di atas pembatas jalan jalur lambat. Diketahui kecelakaan tersebut disebabkan oleh pengemudi Fortuner yang mengalami microsleep.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecelakaan kendaraan Fortuner mengalami microsleep, selanjutnya berpindah lajur ke jalur lambat dan mengenai kendaraan Kijang Innova," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Ojo Ruslani dikutip detikNews.

Beruntung tak ada korban jiwa dari insiden tersebut. Namun kedua mobil yang terlibat kecelakaan mengalami kerusakan. Ojo juga menjelaskan kejadian ini tak berlanjut pada pelaporan pihak kepolisian.

ADVERTISEMENT

"Kedua belah pihak sepakat damai dengan membuat surat pernyataan dan tidak membuat LP (laporan polisi)," ujar Ojo.

Microsleep Bikin Celaka

Dari insiden itu, penting untuk dipahami bahwa microsleep memang sangat membahayakan. Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menjelaskan microsleep adalah kondisi pengemudi benar-benar letih.

Sony lebih lanjut menjelaskan microsleep bisa dikenali dari gejala-gejala yang muncul. Gejala microsleep adalah tertidur secara tiba-tiba hanya dalam waktu yang sangat singkat, sekitar satu hingga 30 detik. Microsleep sering terjadi saat melakukan pekerjaan yang monoton, seperti berkendara dalam waktu yang lama.

Saat terserang microsleep, banyak hal bisa terjadi selama kurun waktu dan jarak tersebut. Yang paling ringan mungkin mobil bisa pindah jalur tanpa disadari. Terburuknya bisa menimbulkan kecelakaan fatal. Untuk menghindari microsleep, sebelum berkendara pastikan pengemudi memiliki istirahat yang cukup. Jangan paksakan diri berkendara dalam kondisi lelah.

"Biasakan tidur cukup sebelum mengemudi dan istirahat berkala. Ketika saat mengemudi dan badan sudah memberikan sign nguap, pegal-pegal, artinya harus stop dan istirahat, stretching ringan," terang Sony beberapa waktu lalu.




(dry/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads