Kok Bisa?! Gara-gara Diklakson, Sopir Alphard sampai Banting Pemotor

Kok Bisa?! Gara-gara Diklakson, Sopir Alphard sampai Banting Pemotor

Dina Rayanti - detikOto
Selasa, 11 Mar 2025 12:18 WIB
Ilustrasi penganiayaan (dok detikcom)
Foto: Ilustrasi pengeroyokan (dok detikcom)
Jakarta -

Berawal dari suara klakson, sopir Alphard dan pemotor cekcok. Bahkan sopir Alphard membanting pemotor gegara cekcok tersebut. Kok bisa ya?

Sopir Alphard terlibat cekcok dengan pemotor di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Cekcok itu dipicu suara klakson yang dibunyikan pemotor sebanyak dua kali saat sopir Alphard memundurkan mobilnya. Namun sopir Alphard justru tak terima dan turun dari mobil.

"Saat melintas di TKP, pelaku yang mengemudikan Toyota Alphard berwarna hitam dengan nomor polisi B 99 NEO memundurkan kendaraannya karena posisi sepeda motor tepat di belakang mobil pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi dikutip Antara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemotor yang tengah membonceng ibunya itu berusaha memberikan penjelasan ke sopir Alphard. Namun bukannya berdamai, sopir Alphard malah melakukan aksi agresif lainnya dengan membanting pemotor.

"Kemudian pelaku cekcok kepada saksi (ibu korban). Melihat kejadian ini, korban berusaha memberikan penjelasan kepada pelaku. Namun, pelaku malah membanting badan korban ke jalan," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Dibanting sopir Alphard, kepala pemotor pun membentur aspal dan membuatnya pusing. Tak cuma itu, lengan kiri pemotor yang dibanting itu juga memar. Selain membanting, sopir Alphard juga mengambil ponsel milik ibu yang dibonceng pemotor karena tak terima kejadian ini direkam. Kasus ini tengah ditangani Polsek Cilincing Polres Metro Jakarta Utara.

Kejadian itu terdengarnya sepele. Hanya karena klakson sopir Alphard langsung berperilaku agresif. Perilaku agresif saat berkendara ini bisa dikategorikan sebagai road rage. Lalu apa penyebab pengendara bersikap agresif hingga menganiaya pengendara lain?

Instruktur sekaligus Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menjelaskan setidaknya ada tiga penyebab pengendara bersikap arogan tersebut. Pertama, kesadaran aturan hukum dan tata tertib berlalu lintas di jalan yang lemah. Kedua, kesadaran empati yang lemah. Ketiga, penegakan hukum pasca kejadian kebanyakan kurang tegas.

Adapun pengendara agresif ini dipicu oleh lima hal utama sebagai berikut:

1. Berhubungan dengan kekuasaan (Pejabat/Ormas - Instansi Hukum/TNI/Polri)
2. Rombongan (Motor/Fans Club/Jenazah/Komunitas/Pemerintah)
3. Membawa senjata
4. Dimensi kendaraan lebih besar
5. Kendaraan yang dikemudikan lebih mahal dan mewah

Bila menghadapi pengendara seperti sopir Alphard, Jusri menyarankan agar tak meladeninya. Sebisa mungkin mengalah.

"Mengalah kepada pengguna jalan yang agresif. Jika terjadi insiden, kedua belah pihak yang terlibat akan rugi," ungkap Jusri.




(dry/din)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads