Polisi tengah mendalami kecepatan dari Land Cruiser owner Pallubasa Serigala dan juga truk yang terlibat kecelakaan maut di Makassar.
Kecelakaan maut yang melibatkan Land Cruiser owner Pallubasa Serigala dan truk di Makassar masih didalami pihak kepolisian. Kasat Lantas Polrestabes Makassar Kompol Mamat Rahmat mengungkap pihaknya masih mencari tahu kepastian penyebab dari kecelakaan yang menewaskan istri dan anak dari pemilik rumah makan Pallubasa Serigala tersebut.
Kata Mamat, pihaknya bakal menggunakan traffic accident analysis (TAA) saat olah tempat kejadian perkara di Jalan Tol Layang Reformasi, Kecamatan Panakkukang, Makassar. Lewat cara ini, polisi bisa mengetahui kecepatan kendaraan saat kecelakaan terjadi.
"(Untuk mencari tahu) berapa kecepatan overspeed yang dilakukan oleh Land Cruiser. Kemudian berapa underspeed yang dilakukan oleh mobil kontainer," kata Mamat dikutip detikSulsel.
Mamat juga mengingatkan batas kecepatan di jalan tol. Kata dia, di sisi kiri jalan kecepatan minimal di jalan tol itu 60 km/jam sementara di sisi kanan 80 km/jam. Di jalan tol, memang ada batas kecepatan yang harus dipatuhi. Batas kecepatan kendaraan diatur dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Untuk berkendara di tol dalam kota, kecepatan minimal berkendara 60 km/jam, maksimal berkendara yaitu 80 km/jam. Kemudian untuk berkendara di tol luar kota yakni minimal 60 km/jam dan maksimal 100 km/jam.
Akibat kejadian ini, kondisi Land Cruiser 300 VX-R itu tampak rusak parah utamanya di sisi kiri. Dalam video 20detik, terlihat lampu depan sisi kiri hancur dengan posisi kap mobil juga terbuka. Kaca depan juga sudah hancur. Terlihat pula airbag di depan dan sisi sampingnya mengembang. Atapnya juga terangkat, sedangkan bagian belakang tampak masih utuh.
Adapun dari kecelakaan ini, satu hal penting yang bisa dipetik adalah pengemudi memiliki tanggung jawab untuk menjaga kecepatan. Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengingatkan kendaraan yang dikemudikan dalam kecepatan tinggi seringkali susah untuk dikontrol. Untuk itu, selalu perhatikan kecepatan, patuhi batas kecepatan yang ditetapkan.
"Berpikir 1.000 kali sebelum pedal gas dibejek, lihat kondisi lingkungannya. Jika ramai jangan berpikir berzig-zag itu mudah. Jika banyak truk perhatikan manuvernya yang seringkali mendadak atau underspeed," tutur Sony dihubungi detikOto, Jumat (27/9/2024).
"Semakin tinggi kecepatan kendaraan semakin sulit dikontrol. Ngegas itu mudah tapi ngerem yang aman itu nggak mudah," lanjut Sony.
Simak Video "Video Tabrakan Mobil Vs Motor di Sukabumi: Korban Tergeletak Berlumuran Darah"
(dry/din)